Senin 21 Mar 2022 01:55 WIB

Polda Papua Sebut KKB Serang Komplek Guru dan Pengajar di Paniai

Polda Papua menyebut KKB membakar 15 unit rumah warga

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ahmad Musthofa Kamal.  Polda Papua kembali mengabarkan aksi kekerasan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah Papua. Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Papua, Komisaris Besar (Kombes) AM Kamal mengabarkan, KKB menyerang petugas polisi patroli, di Distrik Baya, Kabupaten Paniai, Papua.
Foto: Istimewa
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ahmad Musthofa Kamal. Polda Papua kembali mengabarkan aksi kekerasan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah Papua. Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Papua, Komisaris Besar (Kombes) AM Kamal mengabarkan, KKB menyerang petugas polisi patroli, di Distrik Baya, Kabupaten Paniai, Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA — Polda Papua kembali mengabarkan aksi kekerasan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah Papua. Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Papua, Komisaris Besar (Kombes) AM Kamal mengabarkan, KKB menyerang petugas polisi patroli, di Distrik Baya, Kabupaten Paniai, Papua. 

Kamal mengatakan, tak ada korban jiwa dalam serangan tersebut. Tetapi, kata dia, aksi serangan tersebut, berujung pada pembakaran 15 unit rumah warga, puskesmas, dan komplek tinggal guru dan pengajar di wilayah tersebut. “11 unit rumah atau kamp tinggal warga di lokasi 81 dibakar. Di lokasi 45, 4 unit tempat tinggal, guru, termasuk puskesmas juga dibakar oleh KKB,” begitu kata Kamal, dalam siaran pers yang diterima Republika, di Jakarta, Ahad (20).

Dari laporan sementara, Polda Papua meyakini, aksi penyerangan tersebut dilakukan oleh KKB Lewis Kogoya, dengan pemimpinnya Undius Kogoya. Penyerangan itu, kata Kamal, terjadi pada Sabtu (19/3) sore waktu setempat. Dari laporan sementara, kata Kamal, kronologi penyerangan terjadi ketika anggota Pos Pol Ndetadi 99, melaksanakan kegiatan rutin berupa patroli di rute Lokasi 99, Lokasi 45, dan Lokasi 81.

Ketika patroli dari Lokasi 99 menuju ke Lokasi 81, kata Kamal, persisnya pada jalan tanjakan, anggota polisi, Bripda Zulkarnaen Sommeng yang berada di barisan patroli terdepan mendapatkan serangan berupa tembakan dari arah depan berlawanan dengan rombongan patroli. “Tembakan tersebut, tidak mengenai anggota patroli,” ujar Kamal. Namun, atas serangan tersebut Bripda Zulkarnaen menyelamatkan diri dengan melompat ke arah jurang di sisi kanan jalan.

“Bripda Zulkarnen berusaha kembali ke unit patroli ke Lokasi 81 bersama tiga personil patroli lainnya,” ujar Kamal. Dalam perjalanan ke Lokasi 81 tersebut, Bripda Zulkarnaen, bersama tiga personil yang melompat ke jurang, melihat dua warga berpakaian sipil bersenjata, dari arah semak-semak kembali melakukan tembakan. Atas serangan tersebut, Bripda Zulkarnaen, dan tiga personil patrolinya membalas tembakan tersebut. Bripda Zulkarnaen, bersama tiga anggota patroli lainnya, pun meminta bantuan ke anggota lainnya, yang berada di Pos Pol 99.

Namun, dikatakan Kamal, dalam permintaan bantuan tersebut, Bripda Zulkarnaen bersama tiga personil lainnya tertahan di lokasi warga saat menuju ke Lokasi 81. Sekira pukul 20:30 waktu setempat, personil dari Pos Pol 99 baru berhasil menjemput Bripda Zulkarnaen dan tiga personil lainnya. Akan tetapi, kata Kamal, para personil patroli tersebut mendapatkan kabar di Lokasi 45, dan di Lokasi 81 terjadi aksi penyerangan dengan senjata, dan pembakaran rumah-rumah warga.

“Atas penyerangan di Lokasi 45 4 unit rumah warga dibakar, di Lokasi 81 terdata 11 rumah warga dibakar. Tidak  ditemukan adanya korban jiwa dalam kejadian tersebut,” kata Kamal.

Atas insiden tersebut, kata Kamal, tim kepolisian dari Polres Pania, bergerak menuju ke Lokasi 99 untuk penambahan pasukan keamanan. “Penambahan personil tersebut, untuk memastikan situasi keamanan di wilayah tersebut,” kata Kamal.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement