REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Insinyur baru-baru ini selesai menyelaraskan cermin Teleskop Luar Angkasa James Webb. Ini merupakan pencapaian besar.
Namun, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan sebelum teleskop dapat mulai melakukan operasi sains musim panas ini. Setelah menyelaraskan cermin dengan instrumen Webb, NIRCam, sekarang tim harus berkonsentrasi untuk menyelaraskan tiga instrumen lainnya yang baru-baru ini mulai dilakukan menggunakan prosedur yang dikenal sebagai penyelarasan multi-instrumen multi-bidang (MIMF).
Dilansir dari Digital Trends, MIMF akan menyelaraskan ketiga instrumen, serta sistem panduan Webb yang disebut dengan Fine Guidance Sensor (FGS), selama enam minggu. Prosedur ini diperlukan agar Webb dapat beralih dengan mudah di antara beberapa instrumennya.
Lantaran semua kamera melihat hal yang sama pada saat yang sama, jika peneliti ingin melihat target tertentu seperti bintang dengan instrumen yang berbeda, mereka harus mengarahkan ulang teleskop untuk membawa target ke bidang pandang instrumen baru.
Para ilmuwan NASA menjelaskan cara kerja penyelarasan MIMF. “Setelah MIMF, teleskop Webb akan memberikan fokus yang baik dan gambar yang tajam di semua instrumen. Selain itu, kita perlu mengetahui dengan tepat posisi relatif semua bidang pandang,” tulis Jonathan Gardner, wakil ilmuwan proyek senior Webb, dan Stefanie Milam, wakil ilmuwan proyek Webb untuk ilmu planet, keduanya dari Pusat Penerbangan Antariksa Goddard NASA.
“Selama akhir pekan lalu, kami memetakan posisi tiga instrumen inframerah-dekat relatif terhadap pemandu dan memperbarui posisi mereka dalam perangkat lunak yang kami gunakan untuk mengarahkan teleskop. Dalam pencapaian instrumen lainnya, FGS baru-baru ini mencapai mode 'panduan halus' untuk pertama kalinya, mengunci bintang pemandu menggunakan tingkat presisi tertinggi. Kami juga telah mengambil gambar 'gelap', untuk mengukur respons detektor dasar saat tidak ada cahaya yang mencapainya. Ini merupakan bagian penting dari kalibrasi instrumen.”