Selasa 22 Mar 2022 03:41 WIB

6 Kesalahan Saat Pelesir yang Buat Anggaran Membengkak

Memilih waktu saat puncak musim liburan akan jauh lebih mahal.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Dwi Murdaningsih
Turis melakukan swafoto dengan latar Patung Merlion, salah satu atraksi wisata populer di Singapura.
Foto: AP
Turis melakukan swafoto dengan latar Patung Merlion, salah satu atraksi wisata populer di Singapura.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah dua tahun pembatasan di tengah pandemi Covid-19, banyak yang menantikan liburan untuk pelepas stres pada 2022. Akan tetapi, bukan berarti saat melakukannya boleh sembarangan sehingga banyak uang terbuang sia-sia.

Ada kesalahan umum para pelancong yang membuat anggaran liburan membengkak. Dengan menghindari sejumlah kesalahan berikut, seseorang bisa memiliki pengeluaran yang sesuai dengan anggaran liburan, dikutip dari laman Which.

Baca Juga

1. Membayar ekstra untuk kursi khusus di pesawat

Membayar biaya ekstra untuk duduk bersebelahan di pesawat merupakan kesalahan pertama. Beberapa maskapai penerbangan menerapkan biaya ini karena tahu ada orang-orang yang ingin duduk di area tertentu di pesawat.

Memang ada orang yang enggan duduk dekat orang asing dan lebih nyaman duduk bersama teman seperjalanan. Akan tetapi, tanpa biaya ekstra pun, orang yang memesan tiket bersama biasanya mendapat kursi berdekatan.

2. Tidak menyewa mobil jauh-jauh hari

Jika ingin melancong menggunakan mobil sewaan, disarankan memesan mobil sewa sekitar dua bulan sebelum liburan. Jeda waktu yang cukup lama memungkinkan pelancong untuk mendapatkan harga terbaik daripada menyewa saat tiba.

Apabila ingin harga yang murah, pilih waktu pelesir di masa sepi (bukan musim liburan). Hindari opsi 'bayar pada saat kedatangan' dan pilih perusahaan persewaan kompeten yang tidak akan begitu saja membatalkan pesanan.

3. Tidak memperhitungkan nilai tukar

Bagi pelancong yang berlibur ke luar negeri, dianjurkan untuk selalu melakukan transaksi dalam mata uang lokal. Tujuannya adalah untuk menghindari terkena nilai tukar yang lebih mahal akibat biaya transaksi nilai tukar.

Bank yang menawarkan pembelian bebas biaya bisa saja menagih biaya tambahan jika seseorang mengambil uang di tempat tunai di luar negeri. Sebelum pergi, cari tahu ketentuan kartu debit atau kartu kredit yang dimiliki.

4. Boros membeli tiket wisata

Kesalahan selanjutnya yang bisa membuat biaya berlibur membengkak adalah boros membeli tiket wisata tanpa mempertimbangkannya secara realistis. Sebelum memesan berbagai tiket wisata, sesuaikan dulu dengan rencana awal.

5. Ke tempat wisata saat musim liburan

Waktu berlibur ideal bagi yang ingin menghemat anggaran adalah di luar musim liburan pada umumnya. Selain lebih murah, perjalanan juga akan lebih nyaman dan bisa berkeliling ke tempat wisata dengan leluasa.

Memilih waktu saat puncak musim liburan akan jauh lebih mahal dan sangat padat sehingga tidak optimal menikmati pelesiran. Jika cermat, beberapa tempat wisata menawarkan tiket gratis atau potongan harga di waktu-waktu khusus.

6. Transportasi lokal

Perjalanan dengan kereta api adalah cara ideal untuk bertandang ke banyak lokasi. Akan tetapi, biaya liburan bisa membengkak karena elemen ini jika tidak cermat. Salah satu contohnya, jika melancong ke Eropa.

Ada baiknya merencanakan perjalanan terlebih dahulu dan memesan tiket perjalanan kereta api secara daring tiga hingga empat bulan sebelum liburan. Di beberapa negara seperti Prancis, Italia, dan Spanyol, wajib membayar biaya reservasi yang tidak tercakup dalam interrail pass.


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement