Selasa 22 Mar 2022 12:20 WIB

Mencicipi Steak dengan Ubi dan Singkong Hingga Rasa Rendang

Steak yang populer sebagai hidangan Barat bisa dipadukan dengan citarasa Indonesia.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Set menu dinner steak ala Chef Chandra Yudaswara dan Chef Sean Macdougall di PA.SO.LA The Ritz-Carlton Jakarta.
Foto: Republika/Gumanti
Set menu dinner steak ala Chef Chandra Yudaswara dan Chef Sean Macdougall di PA.SO.LA The Ritz-Carlton Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Daging sapi Australia yang telah kesohor akan kualitas dan juicinessnya ternyata begitu lezat ketika dikreasikan dengan berbagai komponen khas Indonesia. Hal ini tergambar dalam tiga set menu yang dihidangkan pada ultimate dinner Australian Embassy bersama selebriti Chef Chandra Yudasswara dan Executive Chef The Ritz-Carlton Jakarta Sean Macdougall, Senin (21/3/2022).

Chef Chandra dan Sean memilih bagian daging sapi flank dan shank sebagai komponen utama dalam ultimate dinner kali ini. Flank atau sancan merupakan potongan daging di bagian otot perut sapi, sementara shank atau sengkel adalah potongan daging sapi yang terletak di bagian atas kaki sapi.

Baca Juga

“Flank sama shank itu mungkin kurang terlalu populer untuk steak, biasanya kan sirloin atau tenderloin, tapi dari hidangan ini kita bisa rasakan kalau sama enak juga,” kata Chef Chandra di restoran Pasola di The Ritz-Carlton Pacific Place.

Republika.co.id juga turut hadir dalam ultimate dinner Senin malam kemarin.  Untuk hidangan steak pertama, Chef Chandra dan Sean menyajikan seared pommery & rosemary wagyu flank grade 7+ yang dikombinasikan dengan singkong roasted, bayam dan bawang putih yang ditumis, coulis paprika merah panggang plus madu, chimichurri dan sedikit coriander.

Dagingnya sendiri sangatlah lembut dan juicy, sehingga tak perlu susah memotong dan mengunyahnya. Singkong dan bayam juga berhasil memperkaya tekstur dan citarasa pada hidangan steak, begitupun sauce chimichurri dan coulis paprika merahnya.

Selain singkong, kata Chef Chandra, sebetulnya ubi juga cocok menjadi pendamping steak. 

“Jadi memang bisa apa saja, ubi, labu juga bisa itu,” kata dia.

Untuk hidangan kedua, ada braised beef shank shallot balsamic yang dipadukan dengan mascarpone risotto, jamur oyster dan truffle oil. Flavour olahan dagingnya sendiri mirip seperti rendang, sehingga tidak akan terasa asing ketika disantap oleh lidah orang Indonesia. Selain dagingnya empuk dan lembut, paduan jamur oyster juga membuat citarasanya semakin playful. Komponen mascarpone risotto juga terasa gurih dan creamy.

Kemudian hidangan ketiga, yaitu roast sirloin yang dipadukan dengan spiced pumpkin atau labu. Chef Chandra dan Sean juga menambahkan cranberry kering, pistachio, pea & edamame puree dan saus lada hitam untuk memperkaya rasa dan tekstur pada setiap santapannya.

Chef Sean mengatakan bahwa ketiga set menu tersebut membuktikan bahwa sajian steak yang populer sebagai makanan Barat, ternyata cocok dipadukan dengan komponen makanan dari Indonesia. Ini kemudian menjadikan steak lebih akrab di lidah masyarakat Indonesia.

“Ini adalah momen yang luar biasa setelah sekian lama kita tak bisa berkumpul. Dan saya sangat senang bisa memasak bersama Chandra untuk menyajikan semua menu ini,” kata Chef Sean.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Terkait
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement