REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian, Suharini Eliawati, mengatakan, ketersediaan pangan di DKI Jakarta akan diupayakan aman dalam beberapa waktu ke depan. Menurutnya, Pemprov DKI juga sudah mengantisipasi jika ada kemungkinan kenaikan harga.

"Harapan kita aman," kata Eli sapaan akrabnya di DPRD DKI Jakarta, Rabu (23/3/2022).

Dia menambahkan, pihaknya mengantisipasi ketahanan pangan menjadi tiga tahapan. Pertama, ketersediaan pangan atau stok yang dipastikan mencukupi kebutuhan banyak pihak.

Selanjutnya, kata dia, pemantauan harga yang dilakukan untuk memastikan ketersediaan pangan. Terakhir, katanya, adalah pemantauan stok yang akan dilakukan dengan kerjasama bersama Polda Metro Jaya dan lainnya untuk meminimalisir mafia pangan.

Eli mengaku telah memperkirakan jumlah ketersediaan pasokan dan stok pangan tersebut, jelang Ramadhan dan Idul Fitri 2022. Berdasarkan perkiraan kebutuhan pangan April-Mei 2022, komoditas beras diperkirakan membutuhkan 208.081 ton, daging sapi 7.576 ton, daging ayam, 67.245 ton, telur ayam 73 148 ton, cabai rawit merah 7.110 ton, cabai besar keriting 8.679 ton, gula pasir 16.796 ton dan minyak goreng 53.127 ton.

Menurut Eli, 99 persen ketersediaan pangan DKI memang berasal dari luar daerah. Dengan demikian, pihaknya mengaku telah meminta BUMD pangan untuk membuat kerjasama baru soal ketersediaan pangan dengan daerah lainnya, khususnya jelang adanya lonjakan kebutuhan.

"Dan daerah asalnya dapat kepastian bahwa yang mereka tanam akan dibeli Pemprov DKI dengan harga yang saat itu mereka kontrakan," ungkap Eli.

Terpopuler

01 January 1970, 07:00