Kamis 24 Mar 2022 13:02 WIB

Unair Mulai Kuliah Tatap Muka Usai Dua Tahun Online

Unair menyebut kegiatan PTM telah dipertimbangkan dengan sangat matang

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Nur Aini
Universitas Airlangga 2
Foto: Istimewa
Universitas Airlangga 2

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Setelah dua tahun melangsungkan perkuliahan secara online, Universitas Airlangga kembali melakukan perkuliahan tatap muka (PTM) mulai Rabu (23/3/2022). Kegiatan PTM diberlakukan untuk mata kuliah Pembelajaran Dasar Bersama (PDB) di Gedung Kuliah Bersama (GKB) Kampus C Unair.

Direktur Pendidikan Unair Sukardiman mengatakan, kegiatan PTM telah dipertimbangkan dengan sangat matang. Selain adanya instruksi dari atasan yang berwenang, katanya, kegiatan PTM di Unair juga dilakukan dengan melihat kondisi pandemi yang semakin terkendali.

Baca Juga

“Kita semua tahu Surabaya sudah masuk pada PPKM level 1 dan mayoritas mahasiswa Unair sudah melakukan vaksin dosis kedua. Artinya, hal-hal semacam ini yang menguatkan upaya kita semua untuk melangsungkan kuliah secara tatap muka,” ujar Sukardiman, Rabu (24/3/2022).

Guru Besar Fakultas Farmasi itu pun meyakini, dilangsungkannya PTM dapat mendukung pembelajaran yang lebih efektif. Pasalnya, dengan PTM interaksi antara mahasiswa dan dosen bisa lebih optimal.

Selain itu, kata dia, pembelajaran yang dilakukan secara tatap muka juga lebih menyatukan emosional antara dosen dan mahasiswa. Dengan demikian, transfer pengetahuan bisa lebih baik lagi. "Hal ini, tentunya akan lebih mudah untuk melahirkan generasi-generasi yang hebat,” kata Sukardiman.

Sukardiman menegaskan, PTM di Unair dilakukan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Mahasiswa yang melakukan PTM, ujarnya, diwajibkan sudah vaksin minimal dosis kedua, melakukan pemeriksaan di aplikasi PeduliLindungi, dan mendapatkan izin dari orang tua.

“Ke depan, kami semua juga tetap melakukan evaluasi dan memperhatikan kondisi pandemi. Jika bisa dikendalikan dengan baik, PTM secara menyeluruh untuk semua mata kuliah akan kami berlakukan pula di Unair,” ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement