Senin 28 Mar 2022 23:59 WIB

Menteri PPPA Ingatkan Pentingnya Kehadiran Akses Kesehatan untuk Perempuan dan Anak Bali

Jika Bali sehat, kata dia, maka pariwisata dan ekonomi Bali akan bergerak cepat.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati ketika meresmikan Intibios Lab, Klinik, dan Farmasi di Denpasar, Bali.
Foto: Dok. Kem
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati ketika meresmikan Intibios Lab, Klinik, dan Farmasi di Denpasar, Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR – Pulau Bali merupakan salah satu daerah yang strategis di Indonesia dengan potensi pariwisatanya. Bali juga menjadi salah satu wilayah yang sangat terdampak oleh pandemi Covid-19. Karena itu, momentum kebangkitan Bali seiring datangnya era kenormalan baru juga harus mengikutkan penguatan sektor kesehatan.

Apalagi layanan kesehatan yang membuka akses bagi perempuan dan anak sebagai kelompok strategis di masyarakat. Penguatan sektor kesehatan yang melayani perempuan dan anak akan membawa multiplier effect yang besar dan berjangka panjang. Demikian disampaikan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati ketika meresmikan Intibios Lab, Klinik, dan Farmasi di Denpasar, Bali.

Baca Juga

Menteri PPPA mengatakan, kehadiran Intibios di Denpasar, yang merupakan episentrum pariwisata Indonesia, memiliki makna strategis. Efek dari kesehatan masyarakat Denpasar akan membawa dampak bagi kebangkitan pariwisata dan ekonomi Bali.

“Jika Bali sehat, perempuan dan anak di Bali sehat, pariwisata dan ekonomi Bali akan bergerak cepat. Hasilnya kembali ke masyarakat juga. Pariwisata bangkit, ekonomi tumbuh, masyarakat juga akan lebih sejahtera dan makin sehat. Seperti lingkaran yang tak terputus,” papar sosok yang akrab disapa Bintang itu, Senin (28/3/2022).

“Saya menyambut baik, karena akan membuka akses layanan kesehatan kepada perempuan dan anak. Tes kesehatan kepada perempuan dan anak dapat mencegah penyakit dan masalah kesehatan lainnya yang akan berdampak bagi kestabilan rumah tangga dan masyarakat. Mencegah penyakit pada perempuan dan anak bukan saja mencegah pengeluaran untuk kesehatan, tapi juga menjaga uang, waktu, dan tenaga yang dimiliki masyarakat untuk difokuskan pada kegiatan produktif,” ujar dia menambahkan.

Intibios Lab, Klinik & Farmasi sendiri merupakan jaringan nasional layanan kesehatan terintegrasi. Awalnya, sejumlah pengusaha, dokter, dan tenaga ahli laboratorium berkolaborasi membangun laboratorium untuk membantu penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.

“Penguatan sektor kesehatan tidak saja membawa dampak kesehatan individu, tetapi juga produktivitas rumah tangga dan masyarakat. Kesehatan adalah investasi strategis untuk kekuatan bangsa di masa depan. Apalagi kesehatan perempuan dan anak. Intibios hadir untuk memberikan layanan terintegrasi yang dibutuhkan masyarakat. Dengan teknologi dan sistem informasi mutakhir, masyarakat akan mendapatkan akses kesehatan yang akurat dan tepercaya,” ujar Rio Abdurrachman, Direktur Utama Intibios Lab, Klinik, dan Farmasi pada acara peresmian tersebut.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement