Rabu 30 Mar 2022 09:52 WIB

Kasus Covid-19 Harian Korsel Kembali Naik Menjadi Lebih dari 420 Ribu

Pasien kritis dilaporkan semakin meningkat akibat penyebaran cepat subvarian omicron.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Friska Yolandha
Petugas medis mengambil sampel lendir hidung di Seoul, Korea Selatan, Selasa (15/3/2022). Kasus covid-19 di negara tersebut mencapai rekor pada Rabu (16/3/2022).
Foto: AP Photo/Ahn Young-joon
Petugas medis mengambil sampel lendir hidung di Seoul, Korea Selatan, Selasa (15/3/2022). Kasus covid-19 di negara tersebut mencapai rekor pada Rabu (16/3/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Selatan (Korsel) kembali mencatat angka kenaikan kasus harian Covid-19 pada penghitungan Rabu (30/3/2022). Pasien kritis terkait corona dilaporkan semakin meningkat akibat penyebaran cepat subvarian stealth omicron yang sangat mudah menular.

Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) mencatat tambahan 424.641 kasus Covid-19 termasuk 42 kasus dari luar negeri. Total keseluruhan kasus kini menjadi 12.774.856 sejak awal pandemi.

Baca Juga

Hitungan harian meningkat dari Selasa setelah lima hari penurunan konstan, meskipun otoritas kesehatan mengatakan gelombang virus terburuk yang didorong oleh omicron memuncak pekan lalu. Jumlah infeksi harian melonjak hingga 621.197 pada 17 Maret.

Infeksi yang tinggi telah mendorong kematian Covid-19 dan kasus serius. KDCA mencatat 432 kematian Covid-19 baru pada Rabu. Angka kematian ini merupakan angka harian terbesar kedua setelah 469 kematian satu hari yang dilaporkan pada Kamis pekan lalu. Tingkat kematian mencapai 0,12 persen.

"Jumlah pasien yang sakit kritis naik 86 ke level tertinggi sepanjang masa 1.301," kata KDCA seperti dikutip laman Yonhap News Agencies, Rabu (30/3/2022). Rekor sebelumnya dibuat pada Senin ketika angka tersebut mencapai 1.273.

Kasus serius naik menjadi di atas 1.000 awal bulan ini dan sejak itu berada di atas level tersebut. KDCA mengatakan jumlah kematian dan kasus serius dapat bertambah lebih lanjut dalam beberapa minggu mendatang.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement