Sabtu 02 Apr 2022 10:42 WIB

Kecanduan Gawai Jadi Tanda Anak-Orang Tua tak Punya Hubungan yang Baik

Agar anak tak kecanduan gawai, perbaiki hubungan dengannya.

Gawai menjadi pelarian anak-anak karena tidak mendapatkan hubungan yang baik dengan orang tua dan teman.
Foto: republika
Gawai menjadi pelarian anak-anak karena tidak mendapatkan hubungan yang baik dengan orang tua dan teman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Psikolog anak dan keluarga Samanta Elsener mengatakan, orang tua perlu membangun koneksi atau hubungan yang baik dengan anak agar si buah hati tak kecanduan gawai. Menurutnya, anak yang kecanduan gawai menandakan bahwa dia tidak memiliki koneksi yang baik dengan orang sekitar termasuk orang tua.

"Jadi, gawai itu pelarian anak-anak karena dia tidak mendapatkan koneksi. Sama orang tua enggak dapat, sama teman-temannya juga enggak dapat. Tapi dengan gawai, dia ada interaksi dengan game-nya, dengan tontonannya, yang membuat dia punya pertanyaan dan tertarik dengan sesuatu," kata Samanta dalam sebuah acara virtual, dikutip Sabtu (2/4/2022).

Baca Juga

Ada berbagai cara yang dapat dilakukan orang tua untuk membangun koneksi yang baik dengan anak. Misalnya, dengan membacakan buku-buku yang menarik dan dapat meningkatkan rasa ingin tahu serta membuat anak tergerak untuk mengamati lingkungan sekitar.

Jika anak sangat sulit untuk lepas dengan gawai, Samanta menyarankan untuk mengajak anak bermain gawai di beranda rumah. Setelah itu, alihkan perhatiannya secara perlahan.

"Jadi bawa ke luar rumah dulu biar dia menikmati area di luar. Lama-lama kita alihkan, misalnya 'eh, di sana ada burung, liat deh'. Jadi kita alihkan pelan-pelan supaya matanya enggak ke gawai terus. Kalau langsung dipaksa, nanti dia antipati dengan kegiatan di luar rumah," ujar Samanta.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَقَالَ الَّذِى اشْتَرٰىهُ مِنْ مِّصْرَ لِامْرَاَتِهٖٓ اَكْرِمِيْ مَثْوٰىهُ عَسٰىٓ اَنْ يَّنْفَعَنَآ اَوْ نَتَّخِذَهٗ وَلَدًا ۗوَكَذٰلِكَ مَكَّنَّا لِيُوْسُفَ فِى الْاَرْضِۖ وَلِنُعَلِّمَهٗ مِنْ تَأْوِيْلِ الْاَحَادِيْثِۗ وَاللّٰهُ غَالِبٌ عَلٰٓى اَمْرِهٖ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ
Dan orang dari Mesir yang membelinya berkata kepada istrinya,” Berikanlah kepadanya tempat (dan layanan) yang baik, mudah-mudahan dia bermanfaat bagi kita atau kita pungut dia sebagai anak.” Dan demikianlah Kami memberikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di negeri (Mesir), dan agar Kami ajarkan kepadanya takwil mimpi. Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengerti.

(QS. Yusuf ayat 21)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement