REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ketua TP-PKK Provinsi Jawa Barat Atalia Praratya Ridwan Kamil menilai, keterbatasan bukan penghalang bagi anak-anak penyandang autisme untuk berkarya. Kata dia, Hari Peduli Autisme Sedunia atau World Autism Awareness Day yang diperingati setiap 2 April merupakan momentum membangkitkan semangat penyandang autisme untuk terus berkarya.
"Banyak anak-anak yang bisa, mampu, untuk memberikan karya, termasuk juga mereka bisa menjadi anak bahagia. Itu berkat dukungan orang tua dan lingkungan sekitar," ujar Atalia dalam acara Hari Autis Internasional Zoleka dengan tema "Walking Together" di Atrium BTC Mall, Kota Bandung, Jumat petang (1/4).
Atalia mengatakan, berdasarkan data Dinas Sosial Provinsi Jabar, jumlah penyandang disabilitas di Jabar sebanyak 27.600 orang. Sedangkan penyandang autisme sekitar 500 orang.
Menurutnya, peran orang tua sangat penting dalam membimbing sekaligus menjadi mentor agar penyandang autisme terus berkembang dan berkarya. "Orang tua pun memiliki ruang bersama, memiliki tempat untuk mereka berkomunikasi dengan mereka yang memiliki kondisi yang sama. Jadi saya mendorong agar semua orang tua tidak merasa sendirian, sehingga bisa masuk ke dalam kelompok-kelompok yang bisa saling berbagi," paparnya.
Atalia berharap, melalui kegiatan 'Walking Together' bisa mendorong anak-anak untuk menunjukkan karyanya. Pihaknya, dorong supaya mereka memiliki keterkaitan dengan pengusaha dan perusahaan. "Ini bisa mendorong mereka supaya menjadi anak yang mandiri. Saya apresiasi apa yang dilakukan Zoleka semoga jadi inspirasi yang lain," katanya.
Adapun hasil karya penyandang autisme yang ditampilkan dalam acara tersebut beragam, mulai dari fesyen, buku, sampai tempat minum. Atalia berharap, penyandang autisme di Jabar tetap semangat berkarya dan menginspirasi.
"Saya berharap ini menjadi inspirasi bagi semuanya bahwa di tahun 2022 ini terkait dengan Hari Autisme Internasional, saya berharap bahwa semakin banyak lagi anak-anak kita yang mampu untuk menjadi lebih mandiri dari sebelumnya," katanya.
Sementara menurut Founder and CEO Zoleka, Irene Juliani Ridjab, pihaknya berkolaborasi dengan PKBM Puspa Terang Nusantara dan BTC Fashion Mall, memperingati Hari Autis Internasional Zoleka mengangkat tema "Walking Together
"Kami menggelar fashion show anak berkebutuhan khusus autis. Mereka memperagakan gambar dari 8 anak itu, karyanya ada sekitar 30 an," katanya.
Irene mengatakan, gambar anak autis yang terpilih akan diterapkan di smua produk Zoleka. Anak autis, menjadi designernya cilik Zoleka sejak setahun lalu atau 16 Juli 2021.
"Kami sangat concern pada anak-anak autis karena ingin membuktikan anak-anak autis ini mampu walapun punya kekurangan tapi bukan hambatan untuk berkarya. Kami punya rasa kepedulian mengembangkan bakat dan membangun kepercayaan diri mereka," paparnya.