UMKM di Jateng Didorong Ikut Kurangi Angka Kemiskinan
Rep: Bowo Pribadi/ Red: Muhammad Fakhruddin
UMKM di Jateng Didorong Ikut Kurangi Angka Kemiskinan (ilustrasi). | Foto: Antara/Aji Styawan
REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG -- Persoalan jumlah/ populasi warga miskin --yang masih menjadi problem di Jawa Tengah-- turut mendapatkan perhatian dari Partai Gerindra. Terkait hal ini, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra, Ahmad Muzani dijadwalkan bakal mengunjungi sentra UMKM di Jawa Tengah.
Rencananya, kehadiran Sekjen Partai Gerindra tersebut untuk menyemangati dan mendorong para pelaku UMKM agar berperan aktif dalam membantu menurunkan angka kemiskinan di Jawa Tengah.
“Sebab UMKM dinilai menjadi salah satu sektor yang cukup mampu bertahan dan bahkan mampu mendongkrak perekonomian daerah, di tengah situasi pandemi Covid-19,” ungkap Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jawa Tengah, Rohmat Marzuki, di Semarang, Senin (4/4/2022).
Merujuk data BPS, jelasnya, jumlah penduduk miskin di Jawa Tengah per September 2021 sebesar 3,93 juta orang atau mencapai 11,25 persen. Pun demikian dengan pendapatan rata- rata per kapita penduduk Jawa Tengah tahun 2021 adalah sebesar Rp 38,67 juta per tahun.
Kendati begitu, angka Rp 38,67 juta per tahun ini merupakan jumlah yang paling kecil di antara enam Provinsi yang ada di pulau Jawa. “Untuk itu, dukungan UMKM disebut sebagai salah satu upaya riil untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Rohmat Marzuki juga menambahkan, ada sejumlah agenda penting yang bakal dilaksanakan oleh Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani di Jawa Tengah, yang dijadwalkan mulai Selasa 5 April -Kamis 7 April 2022.
Adapun fokus kegiatan Sekjen Partai Gerindra bakal dipusatkan di kawasan eks karesidenan Surakarta. Antara lain UMKM Budidaya Madu Klanceng yang berada di wilayah Kabupaten Sragen.
“UMKM madu tersebut diharapkan ikut menurunkan angka kemiskinan di Kabupaten Sragen, yang saat ini masuk dalam 10 besar kabupaten dengan angka kemiskinan tinggi di Jawa Tengah,” tegasnya.
Terhitung per Maret 2021, masih lanjut Rohmat Marzuki, angka kemiskinan di Kabupaten Sragen mencapai 13,83 persen atau setara 122,910 ribu jiwa. Selain Sragen, Klaten juga menjadi kabupaten di eks karesidenan Surakarta yang masuk angka kemiskinan tertinggi di Jawa Tengah.
Secara umum, daerah miskian di Jawa Tengah tersebut meliputi Kabupaten Klaten (13,49 persen), Banyumas (13,66 persen), Sragen (13,83 persen), Rembang (15,8 persen) dan Banjarnegara (16,23 persen).
“Kemudian Kabupaten Purbalingga (16,24 persen), Pemalang (16,56 persen), Brebes (17,43 persen) , Wonosobo (17,67 persen) dan Kabupaten Kebumen sebesar (17,83 persen),” jelasnya.