REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mendorong perusahaan asuransi syariah agar dapat berkembang lebih baik lagi di Indonesia. Wapres mengatakan, saat ini pangsa pasar industri asuransi syariah relatif cukup rendah, menurut OJK sebesar 5,3 persen pada akhir 2021.
Padahal asuransi syariah diperlukan masyarakat dan bagian penting dalam pengembangan industri keuangan syariah. "Dengan demikian, peluang pasar bagi asuransi syariah masih sangat terbuka," ujar Wapres saat menghadiri virtual acara peluncuran PT Prudential Sharia Life Assurance atau Prudential Syariah, Selasa (5/4/2022).
Ketua Harian Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) ini mengatakan, kehadiran asuransi syariah diperlukan masyarakat. Karena dapat membantu penanggulangan kemiskinan dan berkontribusi terhadap percepatan pemulihan jika terjadi bencana di Indonesia.
Selain itu, kata Wapres, kehadiran jasa asuransi syariah juga diperlukan lembaga keuangan seperti perbankan syariah. Sebab, dengan konsep berbagi risiko, menurut Wapres, asuransi syariah merupakan alternatif pengendali risiko yang dibutuhkan oleh para pelaku bisnis dan usaha.
"Namun sayangnya, peran penting asuransi syariah tersebut belum tercermin dari pertumbuhan asuransi syariah yang seimbang," katanya.
Karena itu, ia mendorong pertumbuhan asuransi yang sudah berjalan hampir tiga dekade ini, terus berlanjut. Apalagi, dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan khususnya pasca pandemi Covid-19.
"Turut memberikan suasana kondusif bagi perusahaan asuransi syariah agar dapat berkembang lebih baik lagi di Indonesia," kata Wapres.
Wapres juga mendorong keikutsertaan masyarakat dalam asuransi syariah perlu ditingkatkan. Ia juga menekankan agar perusahaan asuransi syariah, memperkuat kesiapan dalam menghadapi risiko-risiko yang tidak dapat diprediksi, seperti bencana, yang dapat memicu klaim atau penarikan dana dalam jumlah besar.
Karenanya, pada kesempatan itu, Wapres mengucapkan selamat atas peluncuran Prudential Syariah yang turut menjadi bagian dari solusi kebutuhan perlindungan risiko untuk publik.
"Sekaligus menjadi pendorong laju era baru industri asuransi syariah di Indonesia, serta mendukung komitmen Pemerintah Indonesia untuk menjadi pusat ekonomi syariah dunia," katanya.