Kamis 07 Apr 2022 06:21 WIB

Tips dari Sandiaga Uno untuk Para Investor

Tips dari Sandiaga Uno untuk Para Investor

Rep: Vina Anggita (swa.co.id)/ Red: Vina Anggita (swa.co.id)
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno

Tahun 2022 digadang sebagai momentum kebangkitan ekonomi nasional setelah dua tahun belakangan dihantam pandemi. Seiring dengan berangsur turunnya kasus Covid-19 di Indonesia, kondisi ini pun bisa menjadi waktu yang tepat untuk berinvestasi.

Dalam sesi kelas daring bertajuk 'The Definitive Guide to become An Intelligent Investor' yang diselenggarakan oleh Ternak Uang, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga Uno menegaskan bahwa ekonomi Indonesia akan mulai pulih. Selain sektor kesehatan dan industri berbasis digital, menurutnya masih ada sektor lainnya yang menjanjikan keuntungan.

"Jadi kebangkitan ekonomi kita momentumnya mulai terbuka pada tahun 2022 di sektor-sektor baru. Dipicu dan dipacu KTT G20, MotoGP, kita harapkan bisa ditangkap oleh para pebisnis, sekaligus penataan baru ekonomi Indonesia," tuturnya. Meski masih dikuasai sektor berbasis digital, tapi tahun ini ia memproyeksikan sektor-sektor yang berhubungan dengan fisik akan mulai kembali ramai.

Menteri yang kerap melempar pantun ini juga menyarankan investor lama untuk tetap bermain aman dengan portfolio yang mereka miliki. Pasalnya, Kementerian Keuangan telah memberikan keringanan yang bisa dimaksimalkan investor untuk tetap mendapatkan keuntungan.

"Jadi, Ibu Sri Mulyani (Menteri Keuangan RI) telah mengeluarkan peraturan, semua dividen yang diterima akan mendapatkan keringanan pajak asalkan reinvest atau investasi ulang. Jadi saya tidak mengurangi atau menambah portofolio lagi," imbuh mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Investor lama juga diharapkan untuk menahan diri karena dunia tengah bergejolak lantaran konflik Rusia dan Ukraina yang tentunya akan melahirkan sentimen-sentimen tertentu dalam dunia investasi. "Kemudian, sekarang dunia sedang memanas karena Rusia dan Ukraina. Sangat riskan," lanjut Sandiaga.

Sementara bagi generasi milenial yang berniat untuk memulai investasi, ada beberapa sektor yang dianggap 'cantik' oleh Menparekraf, termasuk properti. Tapi jika lebih ambisius, masih ada beberapa alternatif lainnya yang masih berpeluang menghasilkan cuan pada tahun ini.

"Saya investasi di cyber security fund, pembiayaan (payment) karena di Indonesia belum banyak yang masuk, dan terakhir fintech. Memang (fintech) sudah banyak, tapi kehadirannya masih bisa memberikan manfaat pendanaan, terutama bagi UMKM," sahut Bos Saritoga Group itu.

Selanjutnya, Sandiaga mengatakan, ada sejumlah pilihan saham yang juga menjanjikan pertumbuhan yang besar, seperti consumer goods, health, digital agency, serta perusahaan yang menggunakan energi terbaru dan terbarukan. Meski tahun ini ekonomi nasional diproyeksi bangkit, tetapi Sandiaga juga mengingatkan generasi muda agar lebih jeli dan teliti dalam menyusun portfolio investasi mereka.

"Fokus portofolio berinvestasi pada perusahaan yang mampu beradaptasi dengan tren ekonomi saat ini. Investasi itu harus punya nafas panjang, punya cara untuk mengonstruksi portfolio kita. Caranya, peka dan beradaptasi dengan tren yang ada. Jadi, lihat perusahaan mana yang paling cepat beradaptasi," ujarnya.

Terakhir, Sandiaga mengingatkan generasi muda untuk selalu membumi dan tidak cepat puas dengan hasil yang didapat. Menurut dia, untuk menjadi investor yang handal, penting untuk selalu mengikuti perkembangan market dan isu terkini seputar keuangan dan investasi. Namun jangan asal pilih sumber informasi, pastikan untuk selalu mendapatkan informasi dari sumber yang kredibel dan terpercaya.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan swa.co.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab swa.co.id.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement