Sabtu 09 Apr 2022 16:25 WIB

'Kematian Warga Bucha Perlihatkan Wajah Kejam Rusia'

Ursula von der Leyen mengatakan, kematian warga di Bucha tunjukkan wajah kejam Rusia

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan, kematian warga sipil Ukraina di kota Bucha menunjukkan “wajah kejam” pasukan Rusia.
Foto: AP/Jean-Francois Badias
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan, kematian warga sipil Ukraina di kota Bucha menunjukkan “wajah kejam” pasukan Rusia.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV – Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan, kematian warga sipil Ukraina di kota Bucha menunjukkan “wajah kejam” pasukan Rusia. Dia berjanji akan mempercepat upaya Ukraina menjadi anggota Uni Eropa.

Von der Leyen melakukan kunjungan ke Bucha pada Jumat (8/4/2022). Dia tampak sangat terenyuh melihat situasi di kota tersebut. “Hal yang tak terpikirkan telah terjadi di sini. Kita telah melihat wajah kejam tentara (Presiden Rusia Vladimir) Putin. Kita telah melihat kecerobohan dan sikap dingin yang dengannya mereka menduduki kota,” ujarnya, dikutip laman the Guardian.

Saat ini Rusia tengah menghadapi gelombang kecaman baru. Pasukan mereka dituduh menargetkan dan membantai warga sipil di kota-kota sekitar Kiev, terutama Bucha. Rekaman video yang beredar luas di media sosial menunjukkan mayat-mayat warga sipil bergelimpangan di jalanan kota Bucha. Rusia telah membantah pasukannya melakukan tindakan keji tersebut.

Saat menggelar konferensi pers bersama Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, von der Leyen menyerahkan kuesioner yang akan menjadi titik awal keputusan keanggotaan Ukraina di Uni Eropa. “Tidak seperti biasanya dalam hitungan tahun untuk membentuk pendapat ini, tapi saya pikir dalam hitungan pekan,” ucap von der Leyen.  

Dalam konferensi pers tersebut, Zelensky pun mengatakan, bahwa negaranya akan kembali dengan jawaban dalam waktu sepekan. “Rusia akan jatuh ke dalam kemerosotan ekonomi, keuangan, dan teknologi, sementara Ukraina bergerak menuju masa depan Eropa. Inilah yang saya lihat,” ujar von der Leyen.

Pada akhir Februari lalu, Zelensky telah resmi menandatangani aplikasi keanggotaan negaranya ke Uni Eropa. "Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, baru saja menandatangani dokumen bersejarah; permohonan Ukraina untuk keanggotaan Uni Eropa. Kejayaan bagi Ukraina," kata wakil kepala kantor kepresidenan Ukraina, Andriy Sybiha, lewat akun Twitter pribadinya, 28 Februari lalu.

Sebelumnya momen itu, Ursula von der Leyen telah menyatakan dukungan bagi Ukraina untuk menjadi anggota Uni Eropa. Dia menyebut negara yang sedang menghadapi ancaman Rusia itu sebagai salah satu dari perhimpunan Benua Biru. “Memang, seiring berjalannya waktu, mereka (Ukraina) menjadi milik kami. Mereka adalah salah satu dari kami dan kami ingin mereka masuk (ke Uni Eropa),” kata von der Leyen dalam sebuah wawancara dengan Euronews.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement