Sabtu 09 Apr 2022 21:23 WIB

Dua Kejadian Kebakaran di Sumbar, Balai Bahasa dan Kantor Lurah

Peristiwa kabakaran ini diduga akibat hubungan pendek arus listrik.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Agus Yulianto
Petugas pemadam kebakaran mencoba memadamkan api (ilustrasi)
Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Petugas pemadam kebakaran mencoba memadamkan api (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Dua peristiwa kebakaran terjadi di Sumatra Barat, pada Sabtu (9/4/2022). Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, tapi kerugian materi ditaksir hingga Rp 700-an juta.

Perisitiwa pertama yakni Gedung Balai Bahasa Sumatra Barat yang mengalami kebakaran hari ini, Sabtu (9/4). Kebakaran terjadi sekitar pukul 13.25 WIB. Lokasi gedung Balai Bahasa Sumbar itu terletak di i RT 001, RW 004, Kelurahan Limau Manis, Kecamatan Pauh, Kota Padang,

Kapolsek Pauh, AKP Mushendri, mengatakan penyebab kebakaran diduga karena adanya korsleting arus listrik. "Kerugian ditaksir mencapai Rp 200 juta," kata Mushendri.

Mushendri menyebut saksi yang melihat kejadian saat awal sudah melihat api berkobar. Para saksi kata dia langsung melaporkan kejadian ini kepada pihak Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang.

Setelah ditangani tim Damkar, api baru berhasil dipadamkan sekitar pukul 14.35 WIB. Untuk menjinakkan api, Damkar Padang menurunkan 5 unit truk pemadam.

Pemadaman ini juga dibantu tim Damkar dari PT Semen Padang. Selain itu, warga setempat juga turut berjibaku memadamkan api. "Kepolisian sedang menyelidiki kejadian ini," ujar Mushendri.

Sedangkan kejadian kedua adalah Kantor Lurah Bukit Apit Puhun, di Kota Bukittinggi, Sumatra Barat, yang mengalami kebakaran Sabtu (9/4). Kejadian ini sekitar pukul 07.45 WIB.  

Sekda Kota Bukittinggi, Martias Wanto, mengatakan perkakas kerja di dalam bangunan kantor tersebut habis dilahap si jago merah. "Pukul 08.25 api dapat dikendalikan dan 08. 45 dilakukan pendinginan," kata Martias.

Martias menyebut, Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bukittinggi langsung dikerahkan ke lokasi kejadian begitu mendapatkan laporan. Damkar Kota Bukittinggi mengerahkan 6 unit mobil untuk turun memadamkan. Pemadaman menurut dia juga dibantu 2 armada bantuan dari Damkar Kabupaten Agam.

Martias menyebut, Damkar Bukittinggi mengerahkan 44 orang untuk menangani kejadian ini. Pemko Bukittinggi kata sudah menghitung kerugian. Ditaksir, kerugian yang diderita sekitar Rp 500 juta.

Peralatan kerja yang habis terbakar seperti 3 unit komputer, 5 unit printer, 15 meja kerja, dan lemari 6 unit.

“Kita melakukan pemindahan ruang pelayanan sesuai instruksi walikota. Besok pelayanan sudah bisa dilakukan. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini,” ujar Martias.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement