REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mengatakan, Pemprov DKI telah meminta semua pihak mengingatkan agar para pelajar tidak ikut berdemonstrasi Senin (11/4) kemarin. Dia menyebut, pembatasan agar pelajar tak ikut itu bukan sebagai penutupan ruang demokrasi, namun agar pelajar bisa fokus melaksanakan PTM 100 persen.
“Tentu ini jadi pembelajaran. Kami juga sudah ingatkan, bukan berarti menutup ruang demokrasi bagi para pelajar,” kata Riza kepada awak media kemarin malam di Balai Kota DKI.
Dia meminta, para pelajar bisa fokus bersekolah mempersiapkan pilihan ke perguruan tinggi nantinya. Menurutnya, aksi demonstrasi yang dilakukan kemarin dan lain waktu, akan lebih baik diberikan porsinya pada pelajar mahasiswa. “Pelajar tidak usah ikut. Harapan kami, para guru dan orang tua menjaga anaknya jangan sampai yang tidak mengerti apa-apa ikut dan menjadi korban,” tuturnya.
Kepala Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taga Radja Gah, mengatakan PTM 100 persen tetap akan dilakukan Senin (11/4) meski wacana demo 11 April tetap berlangsung. Namun demikian, dia menyebut ada imbauan khusus bagi pelajar dan orang tua. “PTM seperti halnya, cuma kita tambah imbauan, orang tua dipastikan agar mengantar dan menjemput,” kata Taga kepada awak media, kemarin.
Jika tidak memungkinkan, dia meminta agar para orang tua bisa melakukan koordinasi dengan wali kelas untuk memastikan kemana para anak pergi. Menurutnya, hal itu agar ada saling kontrol yang dilakukan di lingkungan sekolah.
“Jangan sampai nanti orang tua nggak tau, guru juga nggak tau kemana anaknya, makanya perlu komunikasi efektif antara orang tua dan guru,” tuturnya.