Selanjutnya, ia menyebut konsisten dalam melakukan perbuatan baik adalah tanda keikhlasan. Ketika seseorang melakukan sesuatu yang baik dan kemudian berbuat lebih banyak lagi, itu berarti mereka benar-benar mendapat manfaat dari perbuatan baik mereka dan Allah SWT menerima perbuatan baik mereka.
Namun, ketika seseorang shalat, puasa, melakukan beberapa amal dan kemudian berhenti melakukan hal-hal itu, berarti niatnya sejak awal tidak baik. Dia tidak tulus dalam perbuatan baiknya.
Nabi Muhammad SAW disebut selalu menekankan fakta bahwa perbuatan baik yang terbaik di sisi Allah SWT adalah yang dilakukan secara konsisten, meskipun sedikit. Islam adalah agama kemurnian dan keikhlasan dan berlaku untuk semua musim dalam setahun tidak hanya saat Ramadhan.
Dr. Shehab menyebut ada beberapa sarana yang bisa dilakukan umat Muslim untuk terus melakukan perbuatan baik. Salah satunya adalah mencari dukungan dari Allah SWT, memohon kepada Yang Mahakuasa untuk membimbing ke jalan yang benar dan membantu agar tetap teguh dalam iman.
Allah SWT telah memuji doa orang-orang yang diberi petunjuk dengan baik. Dalam QS Ali Imran ayat 8 disampaikan, "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau condongkan hati kami kepada kesesatan setelah Engkau berikan petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi".
Selanjutnya, umat Muslim bisa menjalankan puasa sunnah setelah Ramadhan. Hari-hari di mana puasa sunnah dianjurkan adalah puasa enam hari selama bulan Syawal, puasa hari Arafah, puasa 10 Muharram, puasa sebanyak mungkin selama bulan Sya`ban, puasa pada bulan Rajab, Dzul-Qi`dah, Dzul-Hijjah, puasa pada hari Senin dan Kamis dan puasa tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan lunar.
"Sarana lainnya yang bisa dilakukan adalah melanjutkan shalat Tahajud. Selama Ramadhan, kita terbiasa melakukan Sholat Tahajud, jadi setelah Ramadan hal ini harus terus dilakukan, bahkan jika hanya dua rakaat," ucap dia.
Allah SWT memuji karakter orang-orang beriman yang shaleh. Dalam QS As-Sajdah ayat 16 disampaikan, "Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya dan mereka selalu berdoa kepada Rabbnya dengan penuh rasa takut dan harap, serta mereka menafkahkan apa apa rezeki yang Kami berikan".
Cara lain yang bisa dilakukan umat Muslim untuk menjaga semangat Ramdhan adalah dengan melanjutkan membaca, mendengarkan dan merenungkan Alquran. Perilaku ini disebut merupakan hal yang biasa dilakukan selama Ramadhan dan sebaiknya tidak ditinggalkan.
Lebih lanjut, Dr. Shaheb mengajak umat Muslim untuk terus merawat orang miskin dan yang membutuhkan. Di bulan Ramadhan, memberi makan orang miskin dan merawat mereka merupakan hal yang biasa dilakukan.
"Umat Muslim membayar zakat fitrah untuk membantu mereka memenuhi kebutuhannya. Oleh karena itu, kita harus terus merawat mereka setelah Ramadhan," lanjutnya.
Ramadhan disebut membuat setiap Muslim merasakan lapar dan haus, yang berujung pada simpati pada penderitaan jutaan orang yang kurang beruntung di seluruh dunia. Seorang Muslim sejati tidak akan pernah bisa apatis terhadap penderitaan orang lain.