REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON DC — Sebagian warga di beberapa negara telah mendapatkan suntikan dosis penguat (booster) vaksin Covid-19. Kini, booster kedua juga dianjurkan untuk kelompok tertentu di Amerika Serikat, yakni mereka yang berusia di atas 50 tahun.
Koordinator Covid-19 yang baru untuk Gedung Putih, dr Ashish Jha, mengutip data dari penelitian di Israel ketika merekomendasikan pemberian dosis keempat vaksin Covid-19. Ia menjelaskan, booster kedua secara signifikan menurunkan tingkat infeksi dan kematian di antara orang tua yang telah mendapatkannya.
"Data dari Israel cukup menarik untuk orang di atas 60 tahun," kata Jha di Fox News Sunday, seperti dikutip New York Times, Selasa (19/4).
Menurut Jha, ketika orang mendapatkan suntikan booster kedua empat bulan setelah booster pertama yang terjadi adalah pengurangan substansial pada infeksi dan juga risiko kematian. Administrasi Makanan dan Obat-obatan AS (FDA) juga telah mengizinkan booster kedua vaksin Pfizer dan Moderna pada 29 Maret untuk kelompok berusia 50 tahun ke atas.
"Jadi, saya pikir orang di atas 60 tahun harus mendapatkannya," kata pakar dari Brown University itu.
Jha yang bergabung dengan Gedung Putih pada bulan lalu menganjurkan booster kedua untuk orang Amerika Serikat berusia 50 hingga 59 tahun. Dia menyarankan orang-orang dalam rentang usia tersebut untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mendapatkan suntikan keempat.
Mereka yang berusia 50-59 tahun memenuhi syarat untuk menerima booster kedua, tetapi kebutuhannya tergantung pada profil risiko. Data dari Israel tidak memasukkan informasi tentang kategori usia yang lebih muda. Pada Januari, Israel telah mengizinkan dosis keempat vaksin Pfizer untuk warga yang berusia 60 tahun ke atas.