REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Kondisi jalan raya utama selatan Jateng, diperkirakan akan akan siap menerima kedatangan arus mudik lebaran 2010 sejak H-10. Kepala UPT Dinas Bina Marga Jateng Wilayah Banyumas Cilacap, Priyono, menyebutkan mulai H-10 seluruh pekerjaan penambalan di ruas jalur selatan sudah selesai.
''Kami memastikan, kondisi jalan nasional dan provinsi di wilayah Cilacap, Banyumas dan Banjarnegara, sejak H-10 sebelu lebaran, sudah baik seluruhnya. Dengan demikian, sudah siap untuk dilalui kendaraan pemudik,'' jelasnya, Rabu (11/8).
Meski demikian dia mengakui, kondisi siap dilalui bukar berarti setiap kendaraan yang melintas akan bebas dari guncangan. ''Kesiapan kondisi jalan baru, dalam tahap aman. Belum nyaman. Artinya, sepanjang ruas jalan jalur mudik wilayah Cilacap dan Banyumas, tidak ada lagi lubang yang bisa membahayakan pengendara kendaraan. Seluruh lubang ini sudah ditambal,'' jelasnya.
Priyono mengakui, hingga saat ini masih ada proyek perbaikan jembatan di Cimanggu Kabupaten Cilacap, yang masih berlangsung. Namun menurutnya, proyek perbaikan berupa peninggian jembatan tersebut akan bisa diselesaikan pada tanggal 20 Agustus mendatang. ''Kendaraan roda empat yang akan melalui jembatan ini, tadinya harus mengantri karena ayang bisa dilalui hanya satu jalur. Namun mulai tanggal 20 Agustus besok, jembatan sudah berfungsi sepenuhnya,'' tambah Priyono.
Dia menyebutkan, untu program perbaikan jalan tahun 2010 ini, program perbaikan yang banyak dilakukan adalah program penambalan. Sedangkan program pelapisan ulangnya hanya sedikit. Menurut Priyono, pada tahun 2010 ini, di Kabupaten Banyumas, Cilacap dan Banjarnegara, hanya dilakukan pelapisan ulang di sebanyak 8 titik ruas jalan. Itu pun dengan panjang pelapisan yang hanya 2-3 km per titik. ''Yang banyak dilakukan, adalah hanya penambalan. Karena itu, kita belum bisa memberikan kenyamanan bagi pemudik. Tapi yang penting aman dulu,'' katanya.
Sementara untuk mengantisipasi kemungkinan padatnya lalu lintas atau bencana banjir atau longsor di sepanjang ruas Wangon hingga perbatasan Jateng-Jabat, Priyono juga mengaku sudah menyiapkan ruas jalur alternatif. Jalur alternatif tersebut, disiapkan mulai dari pertigaan Kecamatan Wanareja, kemudian Sidareja dan tembus ke Jeruklegi Cilacap. ''Kami tidak menganjurkan pemudik melalui jalur Karangpucung-Sidareja, karena jalur itu rusak parah,'' katanya.
Sedangkan untuk mengantisipasi kemungkinan bencana, Priyono menyatakan, pihaknya akan menyiapkan tiga alat berat di sejumlah titik. Alat berat tersebut, disiapkan di Karangpucung, Rawalo, dan Purwokerto. Dengan penempatan alat-alat berut tersebut, bila terjadi bencana di beberapa lokasi yang memang rawan bencana tersebut, maka upaya penanggulangannya bisa segera dilakukan.
Dia juga menyebutkan, untuk kelancaran arus mudik selama musim lebaran, maka mulai H-10 sebelum lebaran, tidak akan ada lagi proyek penggalian pinggir jalan yang dilakukan perusahaan air minum maupun perusahaan telekomunikasi. ''Mulai H-10, proyek penggalian harus sudah selesai. Kalau masih ada penggalian, kita akan hentikan,'' katanya.