REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG--Pengaturan lalu lintas di jalur Nagreg akan menerapkan sistem satu arah untuk menghadapi arus mudik dan arus balik Lebaran 1431 Hijriyah sehingga kemacetan yang selalu terjadi di kawasan ini bisa terhindari. "Jalur menurun hanya akan digunakan untuk kendaran dari arah Barat saja," kata Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung, Yayan Subarna, di Soreang, Jumat (27/8).
Pengaturan itu, lanjut Yayan merupakan rekayasa baru, bila jalan lingkar Lohbener-Jatibarang yang masih dalam tahap pengerjaan dapat digunakan untuk arus mudik dan arus balik Lebaran tahun ini. Jalan lingkar sepanjang lebih kurang 5 kilo meter tersebut, ujar Yayan berfungsi untuk "membuang" kendaran dari arah Timur melewati tanjakan Nagreg yang mengakibatkan arus merayap hingga macet.
Menurut Yayan, bila jalan lingkar sudah dapat berfungsi maksimal, kendaran yang datang dari arah Tasikmalaya akan "dibuang" di daerah Cikaledong melalui jalar lingkar baru tersebut. Sedangkan kendaran yang datang dari Timur melalui Garut, akan masuk ke jalan lingkar baru melalui kawasan Ciburial, dan keluar di kawasan Pamucatan, sama dengan keluranya kendaran dari arah Tasikmlaya.
"Jadi dengan berfungsinya jalan lingkar nanti, tidak ada kendaraan dari arah Timur, baik dari Garut maupun dari Tasikmalaya, yang melewati tanjankan Nagreg, semua masuk ke jalan baru itu," kata Yayan. Yayan menyebutkan, sebelum jalan lingkar Nagreg digunakan pada H-7 dan H+7 Idul Fitri 1431 Hijriyah, akan diuji coba dulu yang disaksikan antara lain oleh Dirjen Perhubungan Darat, Gubernur dan Kapolda Jawa Barat pada Sabtu (28/8).