REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Komisi V DPR meminta Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya untuk menambah CCTV di jalur-jalur utama pemudik. Penambahan CCTV dikhusukan di jalur rawan kecelakaan dan kriminalitas.
"Kami berharap ada penambahan CCTV di ruas-ruas jalan utama yang dilewati pemudik agar dapat termonitor jika sewaktu-waktu terjadi kecelakaan, kemacetan, dan tindakan kejahatan," ujar Ketua Komisi V DPR, Yasti Soepredjo Mokoagow, saat mengunjungi TMC (Traffic Management Center) Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya.
Menurut dia, penambahan CCTV tidak hanya dipasang di jalur-jalur utama pemudik namun di sejumlah titik-titik keberangkatan: terminal, stasiun, dan bandara. "Antisipasi ini penting agar dapat para pemudik bisa merasa aman dan nyaman di jalan ketika pulang kampung untuk berlebaran," ujarnya.
Ia menilai, kesiapan Polda Metro Jaya menyambut arus mudik sudah cukup memuaskan. Ini terlihat dari gencarnya sosialisasi kepada para pemudik untuk melakukan tidak menggunakan sepeda motor.
Komisi V mengimbau pada para perusahaan agar menggelar mudik bareng kepada karyawannya dengan menggunakan bus dan truk--tidak menggunakan sepeda motor. "Resiko kecelakaan mudik menggunakan sepeda motor cukup besar, meski tidak perlu mengeluarkan banyak biaya atau lebih irit," ujar politisi dari Partai Amanat Nasional itu. Langkah antisipasi lain yang dinilai cukup memuaskan adalah persiapan operasi ketupat, pendirian pos pengamanan, dan penepatan cek point di jalur mudik.
Menanggapi persiapan arus mudik, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Condro Kirono, mengatakan akan melakukan penambahan CCTV di setiap jalur-jalur utama yang dilewati pemudik. "Saat ini jumlah CCTV yang ada di wilayah hukum Polda Metro Jaya sebanyak 160 CCTV," ujarnya.
Dia menuturkan, penambahan CCTV akan dilakukan sesegera mungkin. "Kami harap dapat segera direalisasikan," paparnya.