REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG- Pada saat arus mudik akan meningkat, truk barang akan dilarang melalui jalur lingkar Nagreg. Hal ini berdasarkan uji coba yang dilakukan pada tiga hari terakhir dimana kendaraan berat tidak dapat melalui tanjakan di sekitar Jembatan Citiis, salah satu ruas jalur lingkar Nagreg.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Barat, Dicky Saromi, menyatakan dalam pengoperasian jalur lingkar Nagreg sepanjang 5,2 kilometer tersebut, akan dilarang untuk dilalui kendaraan berat. Pasalnya, hingga uji coba yang dilakukan pada Jumat (3/9) sekitar pukul 11.00 WIB, kendaraan berat tetap tidak dapat melalui tanjakan di sekitar Jembatan Citiis.
“Padahal kemiringannya sudah diminimalisasi menjadi 14 persen. Setelah Lebaran akan dipapas lagi kemiringannya menjadi 10 persen,” ungkap Dicky Jumat (3/9) siang.
Uji coba itu pun hanya berlangsung singkat, hanya satu jam. Karena banyaknya kendaraan berat yang tidak dapat melalui tanjakan di Jembatan Citiis, pihak Dishub dan Polda Jabar pun terpaksa menutup kembali jalur yang menghubungkan Bandung dengan Garut dan Tasikmalaya itu. “Antisipasinya, angkutan berat akan dialihkan kembali ke jalur Nagreg yang lama. Sehingga jalur lama tetap dioperasikan khusus untuk angkutan berat,” tuturnya.
Ia menambahkan, sebenarnya untuk jenis kendaraan bukan berat, sudah dapat melalui jalur lingkar Nagreg. Namun wewenang untuk dioperasikan atau tidaknya jalur lingkar Nagreg, dipegang oleh Kapolda Jabar. “Kata Kapolda tadi, pengoperasiannya situasional saja. Jika arus kendaraan meningkat, jalur lingkar Nagreg akan dibuka untuk umum,” imbuhnya.
Kapolda Jabar, Irjen Pol Sutarman, menyatakan pengoperasian jalur lingkar Nagreg akan disesuaikan dengan kebutuhan. Namun ia menjanjikan, mulai H-4 jalur lingkar Nagreg akan segera dibuka untuk umum.
Ia juga mengimbau kepada para pemudik untuk berhati-hati pada tiga titik rawan longsor di sepanjang jalur lingkar Nagreg. Menurutnya, meski peluang untuk terjadinya longsor kecil, namun harus tetap diwaspadai.
“Titik-titik rawan longsor tersebut berada di ruas jalan yang membelah bukit dan terdapat jurang sedalam 30 meter di sisinya. Maka dari itu, kami sangat selektif untuk jenis angkutan yang dapat melalui jalur lingkar Nagreg,” tegasnya.
Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan, menyatakan optimistis jalur lingkar Nagreg aman dari longsor. Pasalnya, tanah di sekitar jalur lingkar Nagreg merupakan jenis tanah yang keras bukan tanah gembur yang dapat terurai oleh air.
Selain itu, jalur tersebut juga sudah diberi penguat dengan bronjong-bronjong kedap air, sehingga tidak dapat mengikis tanah. “Jalur lingkar Nagreg sudah aman digunakan untuk umum meski penyelesaiannya belum 100 persen,” kelitnya.