REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) akan segera meluncurkan layanan Zakat Metaverse versi kedua. Di versi kedua, layanan yang diberikan akan ditambah dan lebih kompleks, berkaitan dengan zakat dan perhitungannya.
"Kami akan segera meluncurkan layanan Baznas pada platform metaverse ini versi kedua. Di versi kedua, selain konsultasi zakat akan ada simulasi tentang perhitungan zakat dan katalog program zakat," kata Deputi Bidang Pengumpulan Baznas M Arifin Purwakananta, Selasa (19/4/2022).
Adanya katalog program zakat ini disediakan untuk nantinya dipilih oleh masyarakat. Harapannya, semakin banyak orang yang mengetahui problematika seputar zakat infak dan sedekah, sehingga bisa dibantu oleh Baznas melalui kanal tersebut.
Ke depan, jika pembayaran uang kripto sudah dihalalkan atau sudah ada saluran uang virtual yang halal, maka Baznas akan segera membuka donasi melalui kripto, NFT, atau uang virtual lainnya.
Arifin menjelaskan, layanan Zakat Metaverse versi pertama yang diluncurkan beberapa waktu lalu sifatnya berupa layanan edukasi dan informasi bagi masyarakat Indonesia. Pihaknya belum membuka layanan pembayaran, mengingat sampai saat ini beluma da fatwa halal dari MUI terkait hal tersebut.
"Kami belum menargetkan uang dalam layanan metaverse, karena pembayaran melalui metaverse ini masih belum dihalalkan. Kami masih menunggu fatwa halal dari MUI, sehingga kami belum membuat layanan zakat infak sedekah atau layanan melalui kripto metaverse," ucapnya.
Sejak diluncurkannya layanan ini, ia mengaku antusiasme dan dukungan dari masyarakat luar biasa. Dukungan atas inovasi pelayanan dari Baznas mendapat ini apresiasi yang tinggi, bahkan diliput oleh media televisis berbasis internasional.
Baznas disebut berupaya untuk memanfaatkan hadirnya metaverse dan membuka ruang bagi pengguna video reality agar lebih dekat dengan mereka. Pihaknya telah menyiapkan petugas yang secara virtual akan memberikan panduan dan informasi seputar haul, hisab, serta hal lain yang berhubungan dengan zakat.