REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR— Pabrik Danone-AQUA Caringin yang terletak di Desa Muara Jaya, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor telah meluncurkan produksi perdana pada Juni 2019. Sejak mulai berproduksi keegiatan operasional Pabrik Danone-AQUA Caringin dijalankan melalui konsep ramah lingkungan, yaitu dengan penerapan Blue Operations di semua aspek produksi.
Kepala Pabrik Danone-AQUA Caringin, Teguh Santoso, mengatakan Blue operations itu menitikberatkan pada efektivitas dan efisiensi produksi yang berfokus pada upaya penghematan air dan energi, pemanfaatan energi terbarukan, hingga daur ulang limbah.
“Saat ini Pabrik Danone-AQUA Caringin menghasilkan produk AQUA kemasan gallon dan kemasan botol 1500 ml. Produk-produk itu kemudian didistribusikan untuk memenuhi kebutuhan air minum dalam kemasan masyarakat di Jabodetabek,” kata Teguh, Rabu (20/4).
Teguh menjelaskan, kualitas produk AQUA dimulai dari pemanfaatan air yang berasal dari sumber air terbaik yang terlindungi, diproses secara higienis, dan sekaligus tetap melindungi mineral-mineral alami yang terkandung dalam air. “Dari situlah dihasilkan produk AQUA yang higienis, berkualitas, mengandung mineral alami yang seimbang, dan siap dikonsumsi secara aman,” tuturnya.
Untuk mendapatkan sumber air yang sesuai dengan kriteria Danone-AQUA tidaklah mudah. Teguh menyebutkan, Danone-AQUA melakukan penelitian yang terintegrasi oleh tim ahli yang bekerja minimal satu tahun, untuk mempelajari karakteristik sumber air itu baik dari sisi geologi, hidrologi, hidrogeologi, hidrogeokimia dan mikrobiobiologi, serta analisa keseimbangan neraca air untuk menjamin produksi dan kelestarian lingkungan yang berkelanjutan.
Air dari sumber, lanjut dia, kemudian dialirkan melalui pipa stainless steel yang dibuat khusus untuk memenuhi persyaratan keamanan pangan. Kemudian air yang dialirkan tersebut diproduksi dengan mesin-mesin yang terintegrasi dan canggih di dalam pabrik hingga menjadi produk jadi yang higienis, berkualitas, dan siap dikonsumsi.
Teguh menegaskan, air yang dimanfaatkan AQUA berasal dari lapisan tanah dalam yang terlindungi lapisan kedap, sehingga tidak berhubungan dengan air permukaan yang biasanya digunakan masyarakat untuk irigasi atau untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari, seperti mandi, mencuci, dan sebagainya. Selain itu, air yang dimanfaatkan AQUA selalu diuji dan dipantau, baik dari kualitas maupun volumenya, sehingga kualitas air dan keseimbangan alam tetap terjaga.
Mengingat air merupakan sumber daya yang terbarukan, menurut Teguh pihaknha perlu menjaga keseimbangan di dalam siklus air, yaitu antara proses pengambilan dan pengisian air kembali. “Itu sebabnya kami secara terus menerus menjalankan berbagai program pelestarian lingkungan untuk menjaga kualitas dan keseimbangan kuantitas air, bekerjasama dengan berbagai pihak dan berbasis masyarakat,” katanya.