2. Tidur siang
Ghaedi mengatakan tidak ada yang sebanding dengan kualitas tidur yang terkontrol, meskipun tidur siang seringkali menjadi kebutuhan selama Ramadhan. “Tidur lebih lama jelas manfaatnya daripada tidur siang singkat untuk mendapatkan istirahat yang cukup,” katanya.
Dia merekomendasikan tidur setidaknya empat jam setelah buka puasa sebelum bangun untuk sahur dan tidur siang sebentar selama dua jam sebelum bersiap melakukan kegiatan lainnya. “Selain itu, Anda dapat memanfaatkan tidur siang selama 20 menit di siang hari untuk menghidupkan kembali energi yang berkurang,” katanya.
Produser konten dan digital editor Sheikh Saleh berpendapat tidur siang adalah penyelamat selama Ramadhan. "Tidur bisa menjadi tips yang bermanfaat ketika Anda merasa dehidrasi atau lapar," katanya.
Asisten pengamat dan desainer Mahir Jeseem, mengatakan pengurangan jam kerja di UEA bertujuan mengurangi kelelahan. “Di negara seperti UEA, di mana Anda memiliki jam kerja yang lebih pendek selama Ramadhan, mudah untuk menggunakan waktu ekstra setelah bekerja untuk memenuhi waktu tidur yang kurang. Kadang-kadang, saya akan lelah dan mengantuk, tetapi biasanya saya akan baik-baik saja jika saya tidur siang,” katanya.
Mallon juga menyarankan mencoba tidur siang selama tujuh hingga delapan jam, tetapi sekali lagi mengatakan waktu adalah kuncinya. “Tidur siang dapat mengurangi efek kurang tidur selama Ramadhan,” katanya.
Namun, tidur siang yang dilakukan hingga sore hari dapat mengganggu tidur lebih parah. “Tidur merupakan kebutuhan individual. Waktu tidur yang bagus, di mana Anda merasa beristirahat dan tidak kelelahan, adalah cara terbaik selama ini. Dengarkan juga pikiran dan tubuhmu,” katanya.