Ahad 24 Apr 2022 15:00 WIB

Tafsir tentang Jin yang Diciptakan dari Api

Jin diciptakan dari api.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
 Tafsir tentang Jin yang Diciptakan dari Api. Foto:  Alquran (ilustrasi)
Foto: Dok Republika
Tafsir tentang Jin yang Diciptakan dari Api. Foto: Alquran (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Dalam Surah Al-Hijr Ayat 27 dijelaskan bahwa jin diciptakan sebelum diciptakannya Nabi Adam. Jin diciptakan dari api yang sangat panas, mereka diberi beban dan tanggung jawab oleh Allah sebagaimana manusia diberi beban dan tanggung jawab.

وَالْجَاۤنَّ خَلَقْنٰهُ مِنْ قَبْلُ مِنْ نَّارِ السَّمُوْمِ

Baca Juga

Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas. (QS Al-Hijr: 27)

Dalam penjelasan Tafsir Kementerian Agama, ayat ini menerangkan bahwa Allah SWT menjelaskan Dia telah menciptakan jin dari api yang sangat panas sebelum menciptakan Adam. Tentang hakikat api ini, hanyalah Allah yang mengetahui.

Sesuai dengan hadis bahwa tabiat manusia itu berbeda-beda menurut keadaan tanah yang membentuk dirinya, maka hal ini dapat dijadikan dalil bahwa tabiat jin itu sesuai dengan tabiat asal kejadiannya. Sebagaimana api bersifat panas, maka tabiat jin pun demikian pula.

Api dengan tiba-tiba dapat menggejolak menjadi besar, kemudian tiba-tiba menjadi susut dan kecil. Demikian pula jin, suka tergesa-gesa, cepat menjadi marah, suka mempermainkan dan menyakiti manusia, kadang-kadang tunduk dan patuh kepada Allah, tetapi serta merta membangkang dan mendurhakai Allah.

Sementara manusia bersifat sesuai dengan sifat asal kejadiannya, seperti bersifat sabar, suka menumbuhkan, mengembangkan, memelihara dan mencari sesuatu yang baik, suka mengindahkan perintah, mempunyai sifat suka tunduk dan patuh, walaupun kadang-kadang ia durhaka kepada Allah karena tunduk dan mengikuti hawa nafsunya.

Dalam hadis qudsi disebutkan asal kejadian malaikat, jin dan manusia berdasarkan riwayat Aisyah.

Aisyah mengatakan, Allah SWT berfirman, "Aku telah menciptakan malaikat dari cahaya, dan Aku telah menciptakan jin dari nyala api dan telah diciptakan Adam sebagaimana yang telah diterangkan kepadamu." (Riwayat Ahmad dan Muslim dari 'Aisyah)

Jin termasuk makhluk Allah. Sebagaimana makhluk Allah yang lain, maka jin itu ada yang taat kepada Allah dan ada pula yang durhaka.

Sebagaimana firman Allah SWT ini. "Dan sesungguhnya di antara kami (jin) ada yang saleh dan ada (pula) kebalikannya. Kami menempuh jalan yang berbeda-beda." (QS Al-Jin: 11)

Jin itu diberi beban dan tanggung jawab oleh Allah, sebagaimana manusia diberi beban dan tanggung jawab, ia berkembang dan berketurunan. Hanya saja manusia tidak dapat melihatnya, sedang jin dapat melihat manusia. Karena itu, jin ada yang tunduk patuh kepada Allah, dan ada pula yang durhaka seperti Iblis.

Allah SWT berfirman, "Dan di antara kami (jin) ada yang Islam dan ada yang menyimpang dari kebenaran. Siapa yang Islam, maka mereka itu telah memilih jalan yang lurus (QS Al-Jin: 14)

Menurut Ibnu 'Abbas, yang dimaksud dengan jan (jin) dalam ayat ini ialah bapak dari segala jin, sebagaimana Adam adalah bapak dari segala manusia. Sedang Iblis adalah bapak dari segala setan.

Jin-jin itu juga makan, minum, hidup, dan mati seperti manusia. Allah SWT berfirman, "Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman." (QS Al-A'raf: 27)

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement