REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Para pemudik yang melintasi Kota Cirebon bisa melepas lelah di sejumlah rest area yang tersedia. Salah satunya di rest area Goa Sunyaragi.
Tak sekedar melepas lelah, para pemudik juga bisa sekaligus berwisata di obyek wisata berusia ratusan tahun lalu itu. Untuk melayani para pemudik, Badan Pengelola Taman Air Goa Sunyaragi (BPTAGS) Cirebon telah membuka area parkir objek wisata Goa Sunyaragi menjadi rest area. Di tempat tersebut, disediakan fasilitas tempat beristirahat, toilet maupun area parkir yang luas.
"Kami menyambut pemudik dengan membuka area parkir sebagai tempat beristirahat atau rest area mudik," kata Kabag Humas BPTAGS, Eko Ardi Nugraha, Senin (25/4).
Rest area di Goa Sunyaragi itu akan dibuka setiap hari mulai H-7 hingga H+7 Lebaran Idul Fitri, mulai pukul 09.00 WIB - 17.00 WIB. Selain melepas lelah di rest area, pemudik juga bisa sekalian berwisata dan berfoto di objek wisata Goa Sunyaragi, yang merupakan goa karang buatan manusia tertua di Indonesia.
Untuk masuk ke area wisata Goa Sunyaragi, tiket yang dikenakan hanya Rp 15 ribu untuk umum. Sedangkan bagi pelajar atau mahasiswa, hanya Rp 10 ribu. "Cukup buktikan dengan identitas," cetus Eko.
Eko menambahkan, selain melepas lelah dan berwisata, para pemudik juga bisa sekalian menikmati kuliner khas Cirebon. Seperti misalnya, empal gentong dan tahu gejrot, maupun oleh-oleh khas Cirebon lainnya.
Untuk itu, pihak pengelola bekerja sama dengan pelaku UMKM dan warga sekitar. Goa Sunyaragi merupakan salah satu objek wisata sejarah yang persis berada di jalur mudik atau jalur pantura Cirebon. Karena itu, objek wisata tersebut dilintasi para pemudik yang hendak ke wilayah timur, seperti Jawa Tengah - Jawa Timur, ataupun yang hendak ke wilayah Kuningan - Ciamis.
"Goa Sunyaragi juga tetap akan buka di hari pertama lebaran (Idul Fitri) untuk masyarakat dan pemudik yang rindu setelah dua tahun tidak bisa mudik," tandas Eko.