REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Lailatul Qadar adalah salah satu malam di bulan suci Ramadhan yang memiliki keutamaan besar. Sebab Lailatul Qadar adalah malam diturunkannya Alquran dan di malam tersebut malaikat turun ke langit paling bawah.
Segala doa yang dipanjatkan pada malam tersebut, pun dikabulkan oleh Allah SWT. Dalam riwayat Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ "Siapa yang berdiri (menunaikan ibadah) pada malam Lailatul Qadar dengan (penuh) keimanan dan pengharapan (pahala), maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR Bukhari)
Lantas, sebagian dari kita mungkin bertanya-tanya, apakah Lailatul Qadar ditetapkan pada satu waktu di bulan Ramadhan yang tidak diketahui oleh satu pun manusia? Ataukah Lailatul Qadar berpindah-pindah dari tahun ke tahun meski tetap berada di bulan Ramadhan?
Mantan mufti Mesir, Syekh Dr Ali Jumah, menyatakan bagaimana pun, Lailatul Qadar tetap tidak akan diketahui karena kebijaksanaan Allah SWT, sehingga hanya Dia-lah yang mengetahuinya.
Anggota Dewan Ulama Senior Al-Azhar Kairo itu juga menjelaskan, Lailatul Qadar diraih berdasarkan amal ibadah yang dikerjakan dan ditingkatkan pada 10 hari terakhir Ramadhan. Tanpa mengetahui kapan Lailatul Qadar terjadi.
"Namun beberapa orang mengamatinya, dan mengatakan bahwa Lailatul Qadar ada di malam ini dan itu, atau di malam lainnya, dan sebagainya," kata dia.
Syekh Jumah juga memaparkan, Imam Al Ghazali menyebutkan bahwa Lailatul Qadar terus bergerak dari tahun ke tahun. Sedangkan Jabir bin Abdullah mengatakan bahwa Lailatul Qadar adalah malam ke-27 Ramadhan dan dia bersumpah untuk itu.
"Demikian juga Al-Nuhas, yang berpendapat sama, karena kata 'hiya' dalam Alquran (Surah Al-Qadr) adalah kata ke-27, dengan tetap menekankan bahwa Lailatul Qadar tidak akan diketahui, dan kita hanya berusaha mengetahuinya," tutur Syekh Jumah.
Sumber: elbalad