Rabu 27 Apr 2022 08:59 WIB

BI: Pembayaran Digital Berpotensi Dorong Pertumbuhan Ekonomi Jakarta

Ekonomi di Jakarta berpotensi tumbuh pada kisaran 5,3 persen sampai 6,1 persen.

Red: Friska Yolandha
Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) bersama Direktur Utama PT Sarinah (Persero) Fetty Kwartati (kedua kanan), Penyanyi Andien (kedua kiri) dan Pemilik Erigo Muhammad Sadad?(kanan) mengamati produk yang ditawarkan di pusat perbelanjaan Sarinah, Jakarta, Kamis (24/3/2022). BI DKI Jakarta menyebutkan pembayaran digital bagi pelaku usaha termasuk sektor UMKM berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi di Ibu Kota pada 2022.
Foto: ANTARA/Dhemas Reviyanto
Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) bersama Direktur Utama PT Sarinah (Persero) Fetty Kwartati (kedua kanan), Penyanyi Andien (kedua kiri) dan Pemilik Erigo Muhammad Sadad?(kanan) mengamati produk yang ditawarkan di pusat perbelanjaan Sarinah, Jakarta, Kamis (24/3/2022). BI DKI Jakarta menyebutkan pembayaran digital bagi pelaku usaha termasuk sektor UMKM berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi di Ibu Kota pada 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) Provinsi DKI Jakarta menyebutkan pembayaran digital bagi pelaku usaha termasuk sektor UMKM berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi di Ibu Kota pada 2022. Bahkan, lanjut Onny, ekonomi di Jakarta berpotensi tumbuh lebih besar yakni pada kisaran 5,3 persen sampai dengan 6,1 persen pada tahun 2022.

"Kami melihat transaksi digital mampu mendorong pertumbuhan ekonomi Jakarta seperti capaian tahun 2021 yang bisa 3,56 persen," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) DKI Jakarta Onny Widjanarko pada acara diskusi virtual balkoters di Jakarta, Selasa.

Baca Juga

Menurut Onny, transaksi digital juga akan mengalami pertumbuhan luar biasa menyusul kebijakan yang mewajibkanlembaga pemerintahmenyerap produk-produk UMKM. "Ini peluang, karena ada aturan baru dari pemerintah pusat bahwa pemerintah daerah, lembaga-lembaga negara harus menyerap produk-produk UMKM sebesar Rp 400 triliun pada tahun 2022 ini, itu artinya UMKM harus siap. Ini sudah ada dana nih, ada uang yang siap menyerap atau membeli produk UMKM sebesar Rp 400 triliun, itu peluang. Karena sudah diputuskan pemerintah," ucapnya.

Peluang selanjutnya bagi transaksi digital adalah dari Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang ditetapkan di dalam rencana pemerintah itu ditargetkan sebesar Rp 387 triliun. "Luar biasa ini, Itu dari sisi keuangan. Peluang berikutnya secara mikro itu pemerintah sedang berkampanye bahwa buatan Indonesia, ada bangga wisata Indonesia dan transformasi ekonomi digital," jelasnya.

Onny menambahkan, setiap bulan di Jakarta juga menggelar sejumlah perhelatan besar yang bisa meningkatkan pembayaran digital salah satunya untuk membeli produk UMKM. "Harapan kami nanti diserap dengan bayaran digital. Sehingga bayaran digitalnya meningkat, transaksi UMKM ikut meningkat," tuturnya.

Beberapa perhelatan besar yang dapat mendorong peningkatan ekonomi bagi UMKM. Contohnya untuk bulan Juni diselenggarakan Formula E di Ancol.

"Pada bulan Juni ada ulang tahun jakarta. Pada bulan Juni BI Jakarta mengadakan 'Jakarta Creative Festival', pada bulan Juni Mall Sarinah akan grand launching," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement