REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Perairan Dubai Creek yang sibuk berhenti ketika adzan maghrib terdengar dari masjid kuno tak jauh darinya. Seolah diberi isyarat, puluhan pengemudi perahu yang disebut abra terdiam saat para pengemudi menghentikan laju lari mereka dari Bur Dubai ke Deira untuk berbuka puasa dengan makan gorengan dan buah-buahan sederhana.
Setelah seharian bekerja keras, inilah saatnya beristirahat bagi para pria tangguh ini. Garis-garis di tangan mereka yang kapalan dan wajah mereka yang kasar menceritakan kisah-kisah kerja keras dan kesepian yang tak terhitung jumlahnya.
Beberapa menit sebelum istirahat dari bekerja, Mohammed Salim mengarahkan perahunya ke sisi Deira untuk membeli kebutuhan untuk berbuka puasa. Setelah menepikan perahunya, ia mulai bersiap-siap berbuka puasa bersama teman-teman dan rekan-rekannya.
“Kami semua mengakhiri puasa di kapal masing-masing, tetapi persiapan buka puasa adalah bagian yang paling menarik,” kata Salim, dilansir di Khaleej Times, Jumat (22/4/2022).
Warga Bangladesh tersebut mengatakan mereka semua memiliki teman untuk berbuka puasa, baik anggota keluarga atau teman. Inilah yang membuatnya istimewa bagi para pengemudi.
Setelah membeli makanan dari kafetaria terdekat, para pengemudi Abra melanjutkan memotong buah-buahan, menyiapkan salad, dan minuman berbuka puasa di atas kapal yang diparkir. “Kami bersiap mengakhiri puasa bersama. Dan, ketika kami mendengar meriam ditembakkan, kami mengakhiri puasa di Dubai Creek,” kata Salim.
Rutinitas harian
Para pengemudi abra memulai hari mereka pagi-pagi sekali setelah sholat Subuh. Penting untuk mencapai lebih awal karena mereka perlu mengambil token untuk perjalanan.