REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjadi tradisi memberi bekal kepada anggota keluarga, saudara, tetangga, atau teman yang hendak melakukan perjalanan seperti mudik ke kampung halaman. Selain bekal materi atau yang bersifat zahir, ada bekal lainnya yang sangat penting untuk diberikan kepada orang yang hendak safar. Ini adalah bekal yang bersifat ruhaniyah, bathiniyah.
Dan bekal ini diberikan oleh Rasulullah SAW ketika ada salah satu sahabat yang hendak melakukan safar.
Sebagaimana hadits dari Anas Radhiyallahu Anhu
جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ : يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي أُرِيدُ سَفَرًا فَزَوِّدْنِي قَالَ: ( زَوَّدَكَ اللَّهُ التَّقْوَى ) ، قَالَ زِدْنِي قَالَ: ( وَغَفَرَ ذَنْبَكَ ) ، قَالَ زِدْنِي بِأَبِي أَنْتَ وَأُمِّي قَالَ: ( وَيَسَّرَ لَكَ الْخَيْرَ حَيْثُمَا كُنْتَ )
رواه الترمذي (3444) ، وصححه الشيخ الألباني.
“Telah datang seorang laki-laki kepada Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- seraya bersabda: “Wahai Rasulullah, sungguh saya ingin melakukan safar maka berikanlah kepadaku bekal perjalanan, beliau bersabda: “Semoga Allah memberikan bekal taqwa kepadamu”. Ia berkata mohon ditambah lagi, beliau menjawab: “Dan semoga Dia mengampuni dosamu”. Ia berkata lagi: “Demi Allah, mohon ditambahkan lagi”, beliau bersabda: “Dan semoga Allah memudahkan bagimu (untuk melakukan kebaikan) di mana saja kamu berada”. (HR. Tirmidzi: 3444 dan dishahihkan oleh Albani)
Pengasuh Majelis Ar Raudhah Surakarta, Habib Novel bin Muhammad Alaydrus menjelaskan dari hadits tersebut menunjukkan bahwa nabi Muhammad SAW dan sahabat mempunyai hubungan yang sangat erat. Bahkan para sahabat ketika hendak bepergian terlebih dulu datang kepada Rasulullah SAW untuk meminta bekal berupa nasihat-nasihat. Begitupun yang dilakukan orang-orang dulu, mereka memiliki kebiasaan mengunjungi terlebih dulu orang-orang saleh dan takwa sebelum berangkat bepergian. Mereka akan meminta bekal berupa doa dan nasihat.
Maka dalam hadits tersebut ada tiga bekal yang diberikan Rasulullah SAW kepada sahabat yang hendak bepergian.
Apa saja?