REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Mulai 25 April 2022, Terminal Baranangsiang Kota Bogor mencatat ada kenaikan tarif bus hingga 100 persen. Begitupun jumlah pemudik yang mulai meningkat di hari yang sama.
Kepala Terminal Baranangsiang, Moses Lieba Ary, menyebutkan bus tujuan Jawa Tengah dan Jawa Timur mengalami kenaikan tarif sebesar 100 persen. “Untuk (bus tujuan) Sumatra 30 persen kecuali ALS hanya naik tujuh persen. Cirebon Luragung naik 15 persen dan Bandungan MGI tidak naik. Sumedang Medal Sekarwangi nggak naik,” ujar Moses ketika ditemui Republika.co.id di Terminal Baranangsiang, Kamis (28/4/2022).
Kendati demikian, ia menegaskan, kenaikan tarif ini hanya terjadi pada momen mudik Lebaran. Sehingga tidak akan ada lagi kenaikan tarif ke depannya.
Sementara itu, lanjutnya, kenaikan jumlah penumpang atau pemudik juga meningkat 100 persen. Hal itu dibandingkan dengan data sejak awal April hingga saat ini.
“Penumpang itu lebih banyak Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP), dalam hal ini Bandung. Sesama Jawa Barat. Kedua bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) tujuan Jawa Tengah dan Jawa Timur,” tuturnya.
Sebelum bisa berangkat mudik, Moses menegaskan, pihak terminal memeriksa vaksin booster dari aplikasi PeduliLindungi. Sebagian besar penumpang yang akan berangkat mudik pun sudah menerima vaksin booster.
“Kalau ditemukan belum booster, kami bersama Dinkes dan Kemenkes menyiapkan tes antigen. Sebelum keberangkatan sopir dan kondektur juga sudah pemeriksaan kesehatan,” pungkasnya.