Kamis 28 Apr 2022 21:47 WIB

Ogah Ribet Booster dan Tes Antigen, Pemudik Pilih Mudik Naik Bus

Mudik dengam bus juga dinilai pemudik jauh lebih murah.

Pemudik membawa barang bawaannya menuju bus di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (28/4/2022). Pemudik terus berdatangan ke Terminal Kalideres yang puncaknya akan terjadi pada H-3 Lebaran 2022 atau Jumat (29/4).
Foto: ANTARA/Muhammad Iqbal
Pemudik membawa barang bawaannya menuju bus di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (28/4/2022). Pemudik terus berdatangan ke Terminal Kalideres yang puncaknya akan terjadi pada H-3 Lebaran 2022 atau Jumat (29/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah pemudik memilih pulang kampung menggunakan moda transportasi darat berupa bus karena selain bisa langsung membawanya ke kota tujuan, juga tak ingin ribet dengan syarat protokol kesehatan (prokes). Salah seorang pemudik tujuan Lubuk Linggau, Sumatra Selatan, Hari, di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (28/4/2022), mengaku, memilih mudik menggunakan bus karena bisa langsung turun di kampung halamannya di Lubuk Linggau.

Sementara jika naik pesawat, ia harus turun di Palembang dan masih melanjutkan perjalanan darat selama sekitar delapan jam untuk tiba di Lubuk Linggau. Perjalanan bus dari Terminal Kalideres menuju Lubuk Linggau membutuhkan waktu sekitar 24 jam.

Baca Juga

"Harga tiket Rp 600 ribu bisa turun langsung di Lubuk Linggau. Saya pesan sebulan sebelum berangkat, takut tidak kebagian tiket," kata Hari.

Ia juga mengaku senang bisa mudik ke Lubuk Linggau, Sumatra Selatan karena sudah dua tahun ia tak pulang ke kampung halaman. "Semenjak pandemi tidak pulang. Sudah dua kali Lebaran di Jakarta. Tahun ini mudik dulu, rindu keluarga di kampung," ujarnya.

Pemudik lainnya bernama Taqwa, tujuan Palembang, Sumatra Selatan, berangkat bersama istri dan anaknya yang masih berusia sembilan bulan.

Ia bersama keluarga kecilnya memilih mudik menggunakan bus karena tak ingin ribet dengan peraturan protokol kesehatan di bandar udara.

"Kami memilih bus karena naik pesawat perlu vaksin 'booster' dan tes antigen," ungkapnya.

Taqwa harus merogoh kocek hanya senilai Rp 900 ribu untuk dua tiket untuk dia dan istrinya, sedangkan jika naik pesawat, tentu akan lebih banyak lagi mengeluarkan biaya untuk tiket ketiganya. Ia membawa dua tas besar yang berisi pakaian pribadi dan hadiah untuk ulang tahun ayahnya berupa tas dan sepatu.

"Kami senang bisa kembali lagi ke Palembang, setelah dua tahun tidak mudik Lebaran," kata Taqwa.

Trafik pemudik di Terminal Kalideres kini semakin terasa dengan angka keberangkatan di atas 1.000 orang per hari seiring semakin dekatnya Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran. Tujuan favorit penumpang Terminal Kalideres adalah Padang, Palembang, Lampung, dan Jawa Tengah.

Ribuan orang berdesakan memadati ruang tunggu terminal. Mereka membawa berbagai macam barang mulai dari makanan khas hingga aneka produk fesyen untuk sanak famili di kampung halaman.

Bila dibandingkan situasi saat pandemi yang rata-rata hanya 100 penumpang per hari, tahun ini jumlah penumpang naik 10 kali lipat. Keputusan menahan diri untuk tidak mudik selama dua tahun berturut-turut agaknya memang menimbulkan rasa rindu mendalam terhadap keluarga dan suasana kampung halaman.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement