REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Terminal Kalideres Revi Zulkarnaen mengimbau para pemudik yang nantinya akan kembali ke Jakarta melalui Terminal Kalideres agar tidak turun di pinggir jalan, tetapi benar-benar turun di Terminal Kalideres.
"Saya harapkan dia turunnya di terminal, dari kampung ke terminal, jangan di pinggir jalan," kata Revi, di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, Selasa (9/4/2024).
Menurutnya, dengan jam tiba di Jakarta yang didominasi pada waktu dini hari, keselamatan dan keamanan pemudik akan lebih terjamin apabila mereka turun di Terminal Kalideres.
"Kalau dia turun di pinggir jalan sangat membahayakan keselamatannya. Di terminal sudah disiapkan petugas, ada sarana-prasarana, ada ruang tunggu, apabila membutuhkan bantuan segera bisa mendapatkannya," ujar Revi.
Ia juga mengingatkan para pemudik untuk memastikan kondisi tubuh benar-benar sehat saat mudik maupun arus balik nantinya. Dia meminta pemudik untuk tidak memaksakan berangkat apabila tubuh dalam kondisi sakit.
Saat ini pihak Terminal Kalideres memperkirakan jumlah penumpang di terminal tersebut pada H-1 Lebaran atau 9 April 2024 hingga pukul 24.00 WIB mencapai 2.000 orang.
Pihak Terminal Kalideres juga memperkirakan jumlah bus yang mengangkut para pemudik mencapai 150 bus dengan tiga tujuan terbanyak yakni Jawa Tengah, Padang (Sumatera Barat), dan Palembang (Sumatera Selatan).
Sebelumnya puncak mudik di Terminal Kalideres telah terjadi pada H-3 Lebaran atau Minggu (7/4) dengan jumlah pemudik mencapai 6.511 orang yang diangkut oleh 326 bus. Apabila dibandingkan dengan Lebaran pada tahun 2023, Revi mengungkapkan bahwa terjadi kenaikan jumlah pemudik.
Pada tahun 2023, kata dia, puncak mudik terjadi pada H-3 Lebaran dengan 5.655 orang.
"Pada tahun ini, ada peningkatan cukup signifikan pada Minggu kemarin sebanyak 6.511 orang. Namun hari sebelumnya, jumlahnya sama dengan puncak mudik Lebaran 2023, itu 5.655," ujar Revi.
Terkait dengan keamanan, Revi menyampaikan personel gabungan di posko pengamanan terpadu hingga hari ini belum menerima satu pun aduan dari pemudik terkait permasalahan keamanan.
"Alhamdulillah, sampai saat ini kami belum menerima pengaduan terjadi tindak pidana atau yang lain yang mengganggu atau merugikan penumpang. Tadi saya juga cek, masih kosong," ucapnya.
Pihaknya juga berkomitmen memastikan kesehatan pengemudi bus dengan melakukan pemeriksaan kesehatan dan pemeriksaan urine, bekerja sama dengan BNN Provinsi DKI Jakarta.