Jumat 29 Apr 2022 10:00 WIB

Google Izinkan Pengguna Kontrol Iklan yang Dilihat

Google memperluas daftar kategori sensitif yang tersedia di pengaturan kontrol iklan

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Dwi Murdaningsih
Google
Foto: EPA
Google

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Google akan memberi pengguna lebih banyak kontrol atas iklan yang mereka lihat. Pada Kamis (28/4/2022), perusahaan telah memperluas daftar kategori sensitif yang tersedia di pengaturan kontrol iklan pengguna.

Langkah ini membuat pengguna dapat memblokir iklan yang terkait dengan kehamilan, pengasuhan anak, kencan, dan penurunan berat badan. Sejauh ini, iklan tersebut hanya akan dibatasi di YouTube dan Google Display Network.

Baca Juga

Google Display merupakan sistem di mana pengiklan dapat menawar agar iklan mereka ditampilkan di situs web, aplikasi, YouTube, dan Gmail. Pembatasan iklan sensitif tidak akan berlaku untuk Google Search atau Shopping, tetapi perusahaan berencana akan melakukan hal serupa di masa depan.

Dilansir CNet, Jumat (29/4/2022), pada Desember lalu, Google mengatakan akan menambahkan lebih banyak kontrol iklan karena beberapa orang mengatakan mereka ingin membatasi daya tarik dari sejumlah industri, seperti alkohol dan perjudian. Fitur ini mungkin berguna bagi mereka yang baru pulih dari kecanduan karena gambar tertentu dapat memunculkan perasaan buruk.

Sementara perluasan kontrol Google terhadap kehamilan dan penurunan berat badan dapat membantu mereka yang memiliki masalah seputar kehamilan dan pengasuhan anak atau mereka yang berjuang melawan gangguan makan.

Bukan hanya Google yang mencoba menangani topik iklan sensitif. Tahun lalu, Facebook milik Meta berhenti mengizinkan pengiklan untuk menargetkan orang berdasarkan ras, etnis, afiliasi politik, agama, atau orientasi seksual. Pada 2019, Twitter menghentikan iklan politik yang mengadvokasi kandidat atau undang-undang. Pekan lalu, Twitter juga menghentikan iklan penolakan perubahan iklim.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement