Jumat 29 Apr 2022 14:34 WIB

Ikappi: H-3 Lebaran Kelangkaan Pasokan Minyak Goreng Curah Mereda

Meski demikian, harga tetap tinggi antara Rp 19 ribu hingga Rp 20 ribu per liter.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Fuji Pratiwi
Pekerja menuangkan minyak goreng curah ke dalam plastik (ilustrasi). Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) menyatakan, kelangkaan pasokan minyak goreng curah di pasar tradisional mulai mereda pada H-3 sebelum Lebaran.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Pekerja menuangkan minyak goreng curah ke dalam plastik (ilustrasi). Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) menyatakan, kelangkaan pasokan minyak goreng curah di pasar tradisional mulai mereda pada H-3 sebelum Lebaran.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) menyatakan, kelangkaan pasokan minyak goreng curah di pasar tradisional mulai mereda pada H-3 sebelum Lebaran. Meski demikian, harga masih tetap tinggi antara Rp 19 ribu hingga Rp 20 ribu per liter.  

Wakil Sekretaris Jenderal Ikappi Bidang Kajian Penelitian dan Pengembangan Ikappi, Putri Bilanova, menuturkan, Ikappi mengharapkan persis Sabtu (30/29/2022) diharapkan tidak terjadi lonjakan signifikan.

Baca Juga

Pasalnya, H-2 lebaran, jika Idul Fitri jatuh pada 2 Mei 2022, akan menjadi puncak kenaikan harga bahan pokok. Untuk saat ini, menjaga stabilitasi pasokan menjadi yang utama agar masyarakat tetap bisa menjangkau bahan pokok, khususnya minyak goreng.

"Kita lihat stok minyak goreng tidak begitu kesulitan sembua bisa mengakses, namun tidak bisa mendapatkan variasi jenis minyak goreng seperti kondisi normal," kata Putri kepada //Republika.co.id, Jumat (29/4/2022).

Ikappi juga berharap, kebijakan pemerintah yang melarang ekspor bahan baku minyak goreng maupun minyak goreng dapat efektif. Terutama dalam mengatasi kelangkaan pasokan di pasar tradisional. Soal harga, pemerintah juga sudah menyiapkan subsidi agar harga diterima konsumen hanya Rp 14 ribu per liter.

"Mudah-mudahan ini efektif kita harus pantau, namun memang sejauh ini sudah tidak terlalu langka," kata Putri.

Putri mengatakan, jika nantinya kelangkaan kembali terjadi, pemerintah harus mengevaluasi kebijakan yang telah diambil. Tak hanya untuk minyak goreng, namun dalam hal semua bahan pokok. Respons cepat pemerintah dengan kebijakan yang tepat sangat dibutuhkan oleh pasar.

Adapun pasca lebaran, antisipasi kelangkaan maupun tingginya harga bahan pokok tak boleh luput dari pemerintah. Pasalnya, diakui tahun ini banyak pedagang yang mudik ke kampung halaman. Hal itu pun akan berdampak pada sepinya pasokan bahan pokok di pasar.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement