Jumat 29 Apr 2022 15:38 WIB

Puncak Arus Mudik Dimulai, Penumpang Terminal Cicaheum Naik Hampir 100 Persen

Jumlah ini hanya mencapai 50 persen saja dari jumlah pemudik pada masa mudik 2019

Rep: dea alvi soraya/ Red: Hiru Muhammad
Petugas memasukkan barang milik penumpang ke dalam bus di Terminal Cicaheum, Kota Bandung, Rabu (27/4/2022). Terminal Cicaheum Kota Bandung menyediakan sedikitnya 156 armada bus untuk melayani pemudik pada masa Lebaran 2022. Sementara itu, puncak arus mudik di terminal tersebut diperkirakan akan terjadi pada 29-30 April mendatang. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Petugas memasukkan barang milik penumpang ke dalam bus di Terminal Cicaheum, Kota Bandung, Rabu (27/4/2022). Terminal Cicaheum Kota Bandung menyediakan sedikitnya 156 armada bus untuk melayani pemudik pada masa Lebaran 2022. Sementara itu, puncak arus mudik di terminal tersebut diperkirakan akan terjadi pada 29-30 April mendatang. Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG—Kepala Terminal Cicaheum Roni Hermanto mengatakan, memasuki puncak arus mudik, penumpang Terminal Cicaheum mengalami lonjakan hingga hampir 100 persen dibanding hari-hari biasa. Dia memprediksikan lonjakan akan kembali meningkat pada malam hari nanti. “Hampir 2000 penumpang, nanti malam dan besok kemungkinan akan naik lagi,” kata Roni saat dihubungi Republika, Jumat (29/4/2022). 

Meski melonjak signifikan, namun Roni mengatakan jumlah ini hanya mencapai 50 persen saja dari jumlah pemudik pada masa mudik 2019. “Masih rendah, hampir 50 persen perbandingannya,” kata dia. 

Baca Juga

Untuk memaksimalkan pelayanan selama masa mudik, sejak H-7, Terminal Cicaheum telah menyediakan posko tes dan vaksinasi Covid-19 bagi penumpang maupun pengemudi. Sejauh ini, terdata sekitar 200 orang yang telah melakukan vaksinasi di posko kesehatan Terminal Cicaheum, kata Roni. 

“Kebanyakan dosis ketiga (booster), kurang lebih 200 orang. Jenis vaksin yang diberikan itu vaksin AstraZeneca dan Pfizer,” jelasnya. 

Sebelumnya, Roni mengatakan, dalam hampir sepekan terakhir, hingga Kamis (28/4), terpantau 4696 orang yang telah diberangkatkan. Jumlah ini, kata dia, menurun drastis dibandingkan mudik tahun 2019. Adapun tujuan pemudik, kata Roni, untuk bus antarkota dalam provinsi (AKDP) didominasi ke arah Kuningan, Tasikmalaya, dan Pangandaran. Sedangkan untuk bus antarkota antarprovinsi (AKAP) didominasi tujuan Surabaya, Malang, Blitar, dan wilayah-wilayah Jawa Tengah seperti Purwokerto, dan Wonosobo.  

“Kalau kedatangan masih sedikit, dari H-7 sampai H-5 masih sekitar 500-an orang per hari yang datang ke Bandung,” ungkapnya, seraya memperkirakan puncak arus mudik akan terjadi pada Jumat (29/4) hingga Sabtu (30/4) besok.  

“Untuk kesiapan armada, tetap kita menyiapkan 80 bus AKAP, 66 AKDP, dan 10 bus bantuan,” pungkasnya. 

Sementara itu, Kepala Terminal Leuwipanjang Asep Hidayat mengatakan, belum ada peningkatan berarti untuk jumlah penumpang untuk arus keberangkatan. Namun jika dibandingkan jumlah keberangkatan normal, sudah terlihat sedikit kenaikan khususnya memasuki H-7 lebaran. 

“Ada peningkatan sedikit untuk keberangkatan, biasanya kita berangkatkan penumpang 1200 orang per hari, tapi memasuki h-7 mencapai 1669 penumpang,” kata Asep dalam keterangan yang diterima Republika, Kamis (28/4/2022). 

Dia memprediksikan puncak lonjakan keberangkatan pemudik akan terjadi pada 28 atau 29 April. Sedangkan puncak arus balik diperkirakan akan terjadi pada 8 atau 9 Mei. Untuk persiapan lonjakan arus mudik maupun arus balik, baik Terminal Cicaheum maupun Leuwipanjang telah mengerahkan posko-posko kesehatan dan vaksinasi bagi pengemudi maupun penumpang. 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement