Sabtu 30 Apr 2022 02:34 WIB

Pemberdayaan Petani Sekitar Kawasan Hutan

Petani ditingkatkan kapasitasnya termasuk teknik budi daya dan penyadapan karet

PT Royal Lestari Utama (RLU) terus mendorong petani karet sekitar kawasan hutan untuk bergabung dalam program pemberdayaan Community Partnership Program (CPP) yang dilakukan oleh perusahaan.
Foto: RLU
PT Royal Lestari Utama (RLU) terus mendorong petani karet sekitar kawasan hutan untuk bergabung dalam program pemberdayaan Community Partnership Program (CPP) yang dilakukan oleh perusahaan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Royal Lestari Utama (RLU) terus mendorong petani karet sekitar kawasan hutan untuk bergabung dalam program pemberdayaan Community Partnership Program (CPP) yang dilakukan oleh perusahaan. Melalui program pemberdayaan ini pendapatan petani meningkat rata–rata 30–40 persen. 

Direktur Sustainability, Corporate Affairs, dan HR PT Royal Lestari Utama, Yasmine Sagita, mengatakan    pemberdayaan terhadap petani karet di dalam dan di sekitar kawasan hutan merupakan bagian dari program CPP. "Hal ini sekaligus menjadi wujud komitmen kami untuk mendukung program perhutanan sosial yang dicanangkan oleh pemerintah agar masyarakat di dalam dan di sekitar kawasan hutan dapat mengelola dan memanfaatkan kawasan hutan,” kata dia. 

Jumlah kepala rumah tangga petani binaan RLU juga terus meningkat. Pada 2021, jumlah kepala rumah tangga petani yang terlibat dalam program CPP mencapai 229, meningkat dibanding tahun 2019 yang hanya 33 kepala rumah tangga petani. 

Yasmine menjelaskan dalam program ini petani secara berkelanjutan mendapatkan pelatihan peningkatan kapasitas termasuk teknik budi daya dan penyadapan karet yang tepat. Petani juga mendapatkan pelatihan meningkatkan kualitas dan produktivitas kebun karet milik mereka. 

Tidak hanya itu, perusahaan karet alam berkelanjutan ini juga mengembangkan program agroforestri. Ini merupakan model budi daya tanaman karet atau tanaman kayu lainnya yang dipadukan dengan pertanian usia pendek atau perikanan dan peternakan. Program agroforestri selain mendorong adanya intensifikasi dan produktivitas lahan juga bertujuan untuk memperkuat ketahanan pangan keluarga. 

Untuk kelancaran jalannya program ini telah terbentuk dua unit koperasi karyawan PT Royal Lestari Utama di Jambi dan Kalimantan Timur. Melalui koperasi karyawan ini, hasil panen petani sekitar kawasan hutan dapat diserap, di antaranya 137.650 kg beras, 6.843 kg sayuran, 771 kg cabai merah, dan 38 kg ikan.   

“Kami optimistis dalam jangka panjang program ini dapat memperkuat dampak positif secara ekonomi dan sosial bagi masyarakat sekitar kawasan hutan," ujar Yasmine. "Pada saat yang sama program ini diharapkan dapat menjadi solusi atas persoalan konflik lahan dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku.”

Anggota Kelompok Tani Hutan (KTH) Karang Jaya, Barokah, mengatakan petani yang tergabung dalam kelompoknya mendapatkan banyak manfaat dari program kemitraan dengan RLU. “Setelah mendapatkan program pemberdayaan dari perusahaan, pendapatan saya meningkat dari rata-rata Rp 2,5 juta per bulan menjadi sekitar Rp 8 juta per bulan," katanya. 

Melalui program agroforestri ini, Barokah juga mendapatkan tambahan penghasilan sekitar Rp 700 ribu untuk setiap panen sayuran. "Keluarga kami juga tidak perlu lagi mengeluarkan uang untuk membeli sayuran untuk kebutuhan sehari-hari,” ujarnya menambahkan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement