Ahad 01 May 2022 04:09 WIB

Masjid Tertua Sarawak Dibuka Kembali Setelah Lima tahun Direhab

masjid yang berusia 100 tahun itu ditutup selama lima tahun untuk direhabilitasi.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Agung Sasongko
Masjid di Serawak (ilustrasi). Masjid yang berusia 100 tahun itu ditutup selama lima tahun untuk direhabilitasi.
Foto: masjidserianserawak.blogspot
Masjid di Serawak (ilustrasi). Masjid yang berusia 100 tahun itu ditutup selama lima tahun untuk direhabilitasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SERAWAK -- Seruan untuk berdoa saat fajar terdengar dari Masjid Al-Qadim. Suara ini menjadi sebuah episode penting bagi umat muslim di Sarawak Malaysia karena membuka kembali masjid yang berusia 100 tahun itu ditutup selama lima tahun untuk direhabilitasi.

Melalui akses media sosial Facebook, Nangka Assemblyman Dr Annuar Rapaee menulis stasus terkait masalah keamanan. Di mana komite manajemen masjid memutuskan untuk membatasi jumlah jemaah menjadi 150 orang sekaligus. Meskipun hal itu mampu mengakomodasi sekitar 500 orang.

 

"Selamat datang kembali untuk berdoa di masjid Al-Qadim, masjid tertua di Sarawak!" katanya dalam postingan di Facebook seperti dikutip situs bernama.com, Sabtu (29/4).

 

Selain digunakan untuk melaksanakan shalat wajib selam lima kali dalam sehari, masjid yang sudah berusia 130 tahun ini selesai direhabilitasi menurut desain aslinya. Setelah dipercantik, diharapkan masjid itu apat menarik para turis ke Sibu.

 

Masjid Al-Qadim dikatakan menyerupai desain masjid besar Demak, yang merupakan masjid tertua di Indonesia yang diyakini telah dibangun pada tahun 1466, dengan kesamaan yang signifikan dengan empat pilar utama masjid dan desain atapnya.

 

Yang dibangun dengan menggunakan kayu belian dibagi menjadi dua tahap, di mana fase pertama meliputi atap dan struktur eksternal, sementara fase kedua menutupi bagian dalamnya, biaya total RM2.2 juta.

 

Dr Annuar yang secara langsung terlibat dalam pekerjaan pemulihan mengatakan semua struktur masjid dibangun menggunakan belian hardwood dan bangunan apapun yang sebelumnya dihancurkan telah dibangun kembali termasuk menara masjid sebagai penyangga toa.

 

Keberadaan masjid tua yang diberitakan sebagai bangunan warisan budaya di Sarawak pada tahun 2012 telah menjadi simbol kebanggaan bagi umat muslim di Sibu, selain menjadi bangunan wisata terkemuka di kawasan tengah Sarawak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement