Ahad 01 May 2022 20:37 WIB

Ikappi: Antisipasi Fase Ketiga Lonjakan Harga Pangan

Ikappi minta Pemerintah bersiap atas lonjakan harga beras, bawang, dan telur

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pedagang daging sapi melayani pembeli di Pasar Besar, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Minggu (1/5/2022). Harga daging sapi di pasar tersebut naik 30 persen jelang perayaan Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah dari sebelumnya Rp125 ribu per kilogram menjadi Rp160 ribu per kilogram akibat permintaan yang terus meningkat mendekati lebaran.
Foto: ANTARA/Makna Zaezar
Pedagang daging sapi melayani pembeli di Pasar Besar, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Minggu (1/5/2022). Harga daging sapi di pasar tersebut naik 30 persen jelang perayaan Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah dari sebelumnya Rp125 ribu per kilogram menjadi Rp160 ribu per kilogram akibat permintaan yang terus meningkat mendekati lebaran.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) kembali mengingatkan pemerintah untuk tetap mewaspadai kenaikan harga. Ikappi mengatakan, kenaikan harga pangan pada momentum Idul Fitri telah memasuki fase ketiga yakni pasca lebaran.

"Beberapa komoditas akan mengalami kenaikan harga, ini adalah momentum di mana pemerintah harus mempersiapkan komoditas-komoditas yang akan diserbu masyarakat," kata Kepala Bidang Informasi Ikappi, Muhammad Ainun Najib, dalam pernyataan resminya, Ahad (1/5/202).

Ainun menambahkan, Ikappi juga melihat ada beberapa komoditas pangan yang kenaikannya sangat tinggi salah satunya yaitu daging sapi. Tercatat, daging sapi ini selama lima tahun berturut-turut setelah idul fitri selalu mengalami kenaikan.

"Perhari ini saja sekitar Rp 164 ribu sampai Rp 165 per kg, minggu lalu masih Rp 155 ribu per kg," ujarnya.

Selain itu, beberapa komoditas lain yang harus di waspadai adalah beras, bawang merah, bawang putih, dan telur serta beberapa komuditas lain. Ikappi pun meminta kepada pemerintah untuk tetap melakukan pemantauan distribusi walaupun ramadhan berakhir.

Sebab, pasca Idul Fitri biasanya kendala terjadi pada rantai distribusi, banyak aktivitas perdagangan yang masih dalam masa libur sehingga pasokan distribusi terhambat.

"Kami berharap ini menjadi catatan pemerintah karena biasanya pada tiap tahun terjadi kalalaian pada distribusi sehingga pasokan terhambat. Kita harapkan setelah fase ketiga pasca Lebara nanti dapat mendorong komoditas agar kembali pulih seperti semula," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement