REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Arus balik di Terminal Leuwipanjang, Kota Bandung pada H+2 Lebaran, Rabu (4/5/2022) masih relatif landai. Namun perlahan mulai terjadi peningkatan penumpang yang berangkat ke beberapa daerah di Jawa Barat dan DKI Jakarta.
Kepala Terminal Leuwipanjang Asep Hidayat mengatakan pada H+2 Lebaran belum terjadi peningkatan penumpang di masa arus balik. Arus balik diprediksi terjadi pada hari Jumat, Sabtu dan Ahad mendatang. "Belum ada peningkatan (penumpang) paling prediksi hari Jumat Sabtu dan Ahad," ujarnya saat dihubungi, Rabu (4/5/2022).
Meski masih landai, ia mengatakan mulai terjadi peningkatan penumpang yang berangkat ke berbagai daerah di masa arus balik. Pihaknya terus mengantisipasi terjadi lonjakan penumpang. "Peningkatan penumpang ke Sukabumi Bogor, Depok, Bekasi, Merak dan Kalideres," ujarnya.
Pada masa arus balik, total bus yang tersedia di Terminal Leuwipanjang sebanyak 350 hingga 400 bus. Selain itu protokol kesehatan tetap diterapkan selama arus mudik dan arus balik. "Bus total 350-400, prokes pasti dijalankan," katanya.
Pantauan, arus lalu lintas di Kota Bandung relatif lancar namun kepadatan kendaraan terjadi di titik-titik mengarah ke destinasi wisata seperti Kebun Binatang Bandung.
Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung sebelumnya masih menemukan sejumlah bus yang tidak laik jalan untuk digunakan menjadi angkutan pemudik Lebaran 2022. Kepala Bidang Keselamatan dan Ketertiban Transportasi Dishub Kota Bandung Asep Kuswara mengatakan selain belum laik beroperasi, sejumlah bus juga ditemukan belum memiliki surat-surat yang lengkap."Mulai dari STNK, SIM, kartu pengawasan atau trayek, dan semuanya ada 11 item, harus dipenuhi semua," kata Asep.
Ia mengatakan pemeriksaan laik jalan dan operasi ini akan dilakukan pada bus kecil dan besar. Bagi bus yang terdeteksi tak laik jalan dan operasi, maka akan ditahan izin jalannya."Walaupun ada bus yang dinyatakan laik operasi, tapi kalau persyaratan laik jalannya tidak memenuhi juga akan kami tahan. Kami akan berikan peringatan," katanya.
Pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap 20 armada di Terminal Leuwipanjang. Hasilnya, hanya ada dua armada yang layak jalan untuk digunakan perjalanan mudik. Hal itu, diduga terjadi karena banyaknya unit yang tidak beroperasi sejak larangan mudik diberlakukan dua tahun ke belakang karena pandemi Covid-19.