REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN—Tim Urai Kemacetan Satlantas Polres Semarang mengungkap penyebab terjadinya perlambatan arus lalu lintas serta antrian panjang kendaraan, di ruas Tol Semarang- Solo.
Selama pelaksanaan operasi arus mudik hingga H+2 lebaran, mulai dari pintu masuk Rest Area KM 429A hingga menjelang gerbang tol (GT) Banyumanik jamak terjadi kepadatan serta perlambatan arus lalu lintas.
Seperti halnya pada Rabu (4/5) pagi ini, saat rekayasa contra flow --dengan prioritas arus lalu lintas dari arah Semarang—kembali diberlakukan mulai dari KM 427 hingga KM 430 (interchange) Ungaran.
Petugas Pos Tim Urai Kemacetan Ruas Tol Semarang- Solo, Ipda Ryan Sitorus yang dikonfirmasi mengungkapkan, ruas tol Semarang- Solo mulai dari GT Banyumanik hingga interchange Ungaran (sepanjang 10 kilometer) didominasi jalan dengan kontur tanjakan.
Sehingga banyak hambatan yang terjadi, khususnya setelah jembatan Banyumanik 2 (384 meter). Di mana pengguna jalan akan melalui jembatan Gedawang (470 meter) dengan kontur jalan berupa tanjakan yang panjang, mulai dari KM 422+400 hingga KM 424+600.
“Selepas tanjakan ini, pengguna jalan kembali bakal mendaki jlan dengan kontur tanjakan panjang mulai dari jembatan Susukan (470 meter) di KM 425+800 sampai dengan KM 427,” jelasnya
Dengan kontur jalan yang menanjak ini, lanjut Sitorus, laju kendaraan akan terjadi perlambatan. Ditambah dengan volume kendaraan yang meningkat cukup signifikan, maka makin lama terjadi penumpukan dan atrian kendaraan saat melintas di jalur ini.
Yang dikhawatirkan, saat terjadi penumpukan dan laju kendaraan terjadi perlambatan di medan jalan yang menanjak bisa berpotensi terhadap terjadinya kemacetan arus lalu lintas, seperti pada hai ini saat antrian kendaraan memanjang hingga 2 kilometer menjelang GT Banyumanik.
tak hanya itu hampir seluruh badan jalan untuk lajur A (arah Solo) pun terisi penuh oleh kendaraan yang melintas, menjadi empat banjar antrian kendaraan.
Maka sebelum terjadi kemacetan yang parah, diupayakan langkah- langkah cepat untuk mengurai kepadatan tersebut, agar arus lalu lintas di dalam ruas tol Semarang- Solo tetap dapat mengalir.
Antisipasi yang dilakukan rakayasa contra flow 3 : 1 dengan proritas arus lalu lintas dari arah Semarang. “Hari ini, rekayasa contra flow berlagsung 4 jam untuk memperlancar arus lalu lintas di rus tol Semarang- Solo, khusunya mulai dari Banyumanik hingga Ungaran,” tegasnya.