Jumat 06 May 2022 19:05 WIB

Pengunjung Nikmati Asrinya Hutan Mangrove Sofifi di Maluku Utara

Pada libur Lebaran tahun ini jumlah pengunjung mencapai 400 orang setiap hari.

Sejumlah warga mengunjungi tempat wisata Hutan Mangrove Guraping di Sofifi, Provinsi Maluku Utara, Senin (14/2/2022). Pemerintah Provinsi Maluku Utara sejak 2021 mengembangkan 15 hektare kawasan hutan lindung mangrove sebagai tempat wisata, yang didalamnya terdapat 12 spesies pohon mangrove. Pengunjung Nikmati Asrinya Hutan Mangrove Sofifi di Maluku Utara
Foto: Antara/FB Anggoro
Sejumlah warga mengunjungi tempat wisata Hutan Mangrove Guraping di Sofifi, Provinsi Maluku Utara, Senin (14/2/2022). Pemerintah Provinsi Maluku Utara sejak 2021 mengembangkan 15 hektare kawasan hutan lindung mangrove sebagai tempat wisata, yang didalamnya terdapat 12 spesies pohon mangrove. Pengunjung Nikmati Asrinya Hutan Mangrove Sofifi di Maluku Utara

REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Ratusan pengunjung menikmati liburan panjang Idul Fitri 1443 Hijriyah di objek wisata hutan mangrove Sofifi, Maluku Utara (Malut).

"Pada liburan Idul Fitri, setiap hari ratusan pengunjung bersama keluarga menikmati objek wisata hutan mangrove," kata Kepala Pos Hutan Mangrove, Dinas Kehutanan Malut, Badar Maujud, Jumat (6/5/2022).

Baca Juga

Dia menyatakan biasanya setiap hari pada waktu normal pengunjung yang datang sebanyak 90 hingga 100 orang per hari, tetapi pada Lebaran kali ini pengunjung setiap hari mencapai 300 hingga 400 orang. Warga yang datang ke objek wisata mangrove biasanya menikmati suasana alamnya dan berfoto bersama keluarga.

Pengunjung dikenai tarif masuk Rp 5.000 per orang dan bisa sepuasnya menikmati alam hutan mangrove yang asri. Gubernur Malut Abdul Gani Kasuba sebelumnya menyatakan, kawasan ekowisata hutan Mangrove Guraping merupakan salah satu potensi sumber daya alam yang perlu menjadi perhatian kita semua untuk dapat dikelola dan digunakan secara arif dan bijaksana.

Ia mengharapkan dukungan semua pihak baik OPD lingkup Provinsi Maluku Utara, dunia usaha baik BUMN, BUMS, BUMD maupun masyarakat Kelurahan Guraping untuk bersama-sama menjaga, memelihara dan mengelola kawasan Wisata Hutan Mangrove Guraping ini, secara lestari hingga dapat terus dirasakan manfaatnya bagi generasi yang akan datang. Hutan Mangrove Guraping dengan keragaman hayati di dalamnya merupakan kekayaan alam yang patut disyukuri bersama.

Abdul juga berharap keberadaan hutan mangrove ini bukan hanya sebagai destinasi wisata, tetapi juga dapat digunakan sebagai sarana edukasi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pelestarian dan pemanfaatan sumber daya alam yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement