REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memberikan apresiasi kepada para mitra BUMN dalam acara dalam acara Apresiasi Mitra BUMN Champion 2022 di Grha Pertamina, Jakarta, Senin (9/5) malam. Erick menilai peran mitra tidak bisa dikesampingkan dalam keberhasilan transformasi yang dilakukan perusahaan-perusahaan pelat merah.
"Ini yang saya ingin tawarkan, kita, BUMN bersama mitra duduk sejajar, saling melayani dengan baik karena ini era kolaborasi supaya kita jadi jadi pesaing global, tidak hanya hanya raja di kampungnya sendiri," ujar Erick dalam acara Apresiasi Mitra BUMN Champion 2022 di Grha Pertamina, Jakarta, Senin (9/5) malam.
Erick berharap penghargaan ini menjadi motivasi bagi para mitra untuk bekerja sama lebih baik lagi dengan BUMN. Tak hanya apresiasi, Erick juga bakal menerapkan hukuman terhadap mitra BUMN yang justru merugikan BUMN.
"Kerja sama BUMN dan mitra menjadi kunci, oleh karena itu, saya akan nantinya membuat blacklist mitra-mitra yang nakalan, karena saya tidak mau lagi BUMN jadi ajang koruptif, tentu capek benerinnya," ungkap Erick.
Bersama dua wakil menteri BUMN, Erick mengaku telah bersusah payah membenahi BUMN, termasuk dengan merampingkan jumlah BUMN menjadi 41 BUMN dari sebelumnya yang sebanyak 108 BUMN. Erick menyebut langkah konsolidasi menjadi 41 BUMN bukan merupakan pekerjaan yang mudah. Namun, hal ini harus dilakukan guna menjaga kinerja BUMN tetap baik agar bisa berkontribusi maksimal untuk pendapatan negara yang digunakan untuk program-program pro rakyat.
"Ini yang ingin saya tawarkan sama-sama dan insyaAllah niat naik ini bisa disambut," kata Erick.
Erick juga menetapkan tiga poin dalam Apresiasi Mitra BUMN Champion 2022, pertama, memperbaiki hubungan kerja yang win-win antara BUMN dan swasta demi mendorong BUMN menjadi perusahaan global. Kedua, pentingnya membangun keberpihakan terhadap produk dalam negeri yakni TKDN melalui para mitra.
"Karena ini sebuah market besar supaya kita bergerak ke industrial country. Ketiga, bukan menakut-nakuti, penting sekali BUMN yang punya satu misi yakni mitra yang transparan dan profesional. Kita tidak mau ketika kita bermain global, kita konsolidasi TKDN, tapi tenyata punya mitra yang kurang baik," ucap Erick.