REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab oil catcher terbakar pada stasiun kompresor gas di Prabumulih, Sumatra Selatan yang terjadi hari ini sekitar pukul 06.10 WIB.
"Lokasi kejadian telah dipasang garis pembatas untuk mencegah pihak yang tidak berkepentingan masuk ke area tersebut," kata Manajer Senior Pertamina Hulu Energi Regional Sumatera Yudy Nugraha dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.
Yudy mengatakan lokasi insiden ledakan itu berada di belakang pagar antara fasilitas operasi PT Pertamina EP Limau Field dan PT Titis Sempurna. Sesaat setelah mengetahui insiden tersebut, Tim Tanggap Darurat Pertamina langsung menuju ke lokasi ledakan untuk melakukan pemadaman. Insiden dapat dikendalikan dan api bisa dipadamkan pukul 07.12 WIB.
"Pertamina EP Limau Field dan Titis Sempurna tengah melakukan investigasi bersama untuk mengetahui penyebab kebakaran. Kami telah melaporkan kejadian ini pada pemerintah daerah terkait," kata Yudy. Ledakan pipa gas itu menyebabkan dua warga setempat menderita luka bakar hampir 50 persen di bagian badan.
Mereka telah mendapatkan perawatan dari tim medis rumah sakit Pertamina Prabumulih dan dirujuk ke RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang untuk mendapat penanganan yang lebih intensif.
Kedua korban itu merupakan pasangan suami istri yang tinggal di Kelurahan Patih Galung Kecamatan Prabumulih Barat, Kota Prabumulih, Sumatera Selatan. Pihak kepolisian setempat telah memastikan kondisi korban terus membaik dan situasi di kawasan ledakan juga sudah aman serta kondusif.