Selasa 10 May 2022 21:04 WIB

BPOLBF Dorong Pemanfaatan Waterfront City untuk Kegiatan Kreatif

Pariwisata Labuan Bajo bukan hanya urusan pemerintah, tapi juga komunitas.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Waterfront City Labuan Bajo. Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) mendorong pemanfaatan ruang publik Waterfront City Labuan Bajo di Manggarai Barat, NTT sebagai tempat berbagai kegiatan kreatif seperti pertunjukan seni dan pameran UMKM.
Foto: Dok. Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flor
Waterfront City Labuan Bajo. Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) mendorong pemanfaatan ruang publik Waterfront City Labuan Bajo di Manggarai Barat, NTT sebagai tempat berbagai kegiatan kreatif seperti pertunjukan seni dan pameran UMKM.

REPUBLIKA.CO.ID, LABUAN BAJO -- Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) mendorong pemanfaatan ruang publik Waterfront City Labuan Bajo di Manggarai Barat, NTT sebagai tempat berbagai kegiatan kreatif seperti pertunjukan seni dan pameran UMKM.

"Kami ingin komunitas kreatif dan warga di Labuan Bajo punya ide manfaatkan wilayah ini. Ada banyak zona yang bisa dioptimalkan untuk kegiatan kreatif," kata Direktur Utama BPOLBF Shana Fatina di Labuan Bajo, Selasa (10/5/2022).

Baca Juga

Waterfront City Labuan Bajo memiliki lima zona terintegrasi sepanjang 4,5 km yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai aktivitas publik. Zona satu ialah zona pejalan kaki atau promenade di Bukit Pramuka.

Berikutnya ada zona dua untuk pembangunan promenade di Kampung Air. Selanjutnya ada zona tiga untuk pembangunan plaza, menara pandang, ruang publik, dan terminal penumpang. Zona empat sendiri untuk pembangunan promenade yang merupakan bagian dari plaza hotel BUMN dan zona lima untuk pembangunan promenade area kuliner dengan struktur kantilever.

Menurut Shana, pariwisata Labuan Bajo bukan hanya menjadi urusan pemerintah, tapi juga komunitas-komunitas yang ada di Labuan Bajo. Pameran UMKM dan pertunjukan tari yang diselenggarakan oleh Asosiasi Seniman Tari Indonesia di Waterfront City perlu diberikan apresiasi karena mereka telah memanfaatkan tempat itu untuk kegiatan positif yang tentunya meramaikan Labuan Bajo. Tidak harus bayar mahal, kata dia, karena tempat itu menjadi hadiah bagi warga Labuan Bajo untuk bisa memiliki ruang publik.

Dia menilai Waterfront City pun telah menjadi magnet baru pariwisata di Labuan Bajo dan menghidupkan kembali ruang publik komunitas kreatif dan UMKM lokal.

Oleh karena itu Shana mengajak lebih banyak pihak untuk terlibat dan meramaikan Labuan Bajo dengan berbagai kegiatan positif. Labuan Bajo pun menjadi pintu gerbang bagi pelaku pariwisata ekonomi kreatif yang ada di Flores untuk memasarkan berbagai produk mereka.

"Yang penting dijaga agar tidak ada sampah yang berserakan dan fasilitas dirawat dengan baik," kata dia.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement