Rabu 11 May 2022 09:30 WIB

Harga Emas Berjangka Merosot 17 Dolar AS Tertekan Menguatnya Greenback

Harga emas merosot karena investor melirik safe haven dari peningkatan dolar AS

Emas berjangka (ilustrasi). Harga emas berjangka kembali merosot pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), setelah dolar AS mencapai level tertinggi baru dalam 20 tahun terakhir. Menguatnya dolar AS karena sentimen penghindaran risiko yang sebagian berasal dari kekhawatiran atas kemampuan Federal Reserve (Fed) untuk memerangi inflasi yang tinggi. Hal ini mendorong investor daya tarik safe-haven greenback.
Foto: forbes
Emas berjangka (ilustrasi). Harga emas berjangka kembali merosot pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), setelah dolar AS mencapai level tertinggi baru dalam 20 tahun terakhir. Menguatnya dolar AS karena sentimen penghindaran risiko yang sebagian berasal dari kekhawatiran atas kemampuan Federal Reserve (Fed) untuk memerangi inflasi yang tinggi. Hal ini mendorong investor daya tarik safe-haven greenback.

REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Harga emas berjangka kembali merosot pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), setelah dolar AS mencapai level tertinggi baru dalam 20 tahun terakhir. Menguatnya dolar AS karena sentimen penghindaran risiko yang sebagian berasal dari kekhawatiran atas kemampuan Federal Reserve (Fed) untuk memerangi inflasi yang tinggi. Hal ini mendorong investor daya tarik safe-haven greenback.

Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, tergelincir 17,6 dolar AS atau 0,95 persen, menjadi ditutup pada 1.841,00 dolar AS per ounce. Sehari sebelumnya, Senin (9/5/2022) harga emas berjangka anjlok 24,2 dolar AS atau 1,29 persen menjadi 1.858,60 dolar AS, setelah meningkat 7,1 dolar AS atau 0,38 persen menjadi 1.882,80 dolar AS pada Jumat (6/5/2022), dan terdongkrak 6,9 dolar AS atau 0,37 persen menjadi 1.875,70 dolar AS pada Kamis (5/5/2022).

Indeks dolar AS telah melonjak ke level tertinggi dalam dua dekade. Kegelisahan pasar tentang potensi perlambatan ekonomi AS telah menambah kekuatan dolar sebagai tempat yang aman.

Dolar telah meningkat selama lima minggu berturut-turut karena imbal hasil obligasi pemerintah AS telah naik di tengah ekspektasi The Fed akan agresif dalam mencoba menekan lonjakan inflasi. Sementara itu indeks optimisme Federasi Nasional Bisnis Independen yang dirilis pada Selasa (10/5/2022) berdiri di 93,2 pada April, level terendah sejak April 2020, memberi emas beberapa dukungan.

Harga logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli turun 39,6 sen atau 1,81 persen, menjadi ditutup pada 21,424 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik 8,7 dolar AS atau 0,93 persen, menjadi ditutup pada 947,2 dolar AS per ounce.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement