Rabu 11 May 2022 23:48 WIB

Dinkes Sultra Imbau Tetap Waspada Hepatitis Misterius

Tindakan kewaspadaan untuk mencegah masuknya harus diantisipasi.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Hepatitis misterius (ilustrasi). Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menyatakan walaupun kasus penyakit hepatitis misterius belum ada di Sultra, namun mulai saat ini tindakan kewaspadaan untuk mencegah masuknya harus diantisipasi.KENDARI -- Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menyatakan walaupun kasus penyakit hepatitis misterius belum ada di Sultra, namun mulai saat ini tindakan kewaspadaan untuk mencegah masuknya harus diantisipasi.   Kadis Kesehatan Sultra dr. Putu Agustin Kusumawati, di Kendari, Rabu (11/5/2022), mengatakan, kasus hepatitis misterius tersebut sudah diumumkan WHO sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB), namun belum teridentifikasi, khususnya di Bumi Anoa.
Foto: Republika
Hepatitis misterius (ilustrasi). Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menyatakan walaupun kasus penyakit hepatitis misterius belum ada di Sultra, namun mulai saat ini tindakan kewaspadaan untuk mencegah masuknya harus diantisipasi.KENDARI -- Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menyatakan walaupun kasus penyakit hepatitis misterius belum ada di Sultra, namun mulai saat ini tindakan kewaspadaan untuk mencegah masuknya harus diantisipasi. Kadis Kesehatan Sultra dr. Putu Agustin Kusumawati, di Kendari, Rabu (11/5/2022), mengatakan, kasus hepatitis misterius tersebut sudah diumumkan WHO sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB), namun belum teridentifikasi, khususnya di Bumi Anoa.

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menyatakan walaupun kasus penyakit hepatitis misterius belum ada di Sultra, namun mulai saat ini tindakan kewaspadaan untuk mencegah masuknya harus diantisipasi.

Kadis Kesehatan Sultra dr. Putu Agustin Kusumawati, di Kendari, Rabu (11/5/2022), mengatakan, kasus hepatitis misterius tersebut sudah diumumkan WHO sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB), namun belum teridentifikasi, khususnya di Bumi Anoa. "Meski kasus penyakit hepatitis misterius belum ada di daerah kita Sultra, namun kami mengimbau warga untuk tetap waspada," ujarnya.

Baca Juga

Menurut dr. Putu Agustin, sejauh ini, Dinkes Sultra terus melakukan koordinasi di sejumlah kabupaten dan kota, termasuk rumah sakit, untuk mewaspadai penyakit hepatitis. "Salah satu antisipasi berjangkitnya penyakit hepatitis misterius yakni meningkatkan vaksinasi terhadap anak-anak hingga dosis ketiga," tegasnya.

Penyakit hepatitis misterius dilaporkan telah masuk di Tanah Air, bahkan sudah terjadi empat kasus yang menyerang anak-anak di kawasan Amerika, Eropa dan Asia. Di Indonesia dikabarkan semua yang terkena penyakit tersebut meninggal dunia. Karena itu Pemerintah Sultra, meminta masyarakat tetap waspada terhadap penyakit hepatitis misterius ini.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement