Kamis 12 May 2022 12:32 WIB

Bentuk Bio-Health Fund, Bio Farma Bidik Peluang di Bisnis Startup Kesehatan

Indonesia mempunyai berbagai tantangan, salah satunya dalam industri kesehatan.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Nidia Zuraya
Prosesi joint commitment signing ceremony yang dilakukan Managing Partner dari MDI Ventures Kenneth  Li (kedua dari kiri), Director of Operation & Risk Management MDI Ventures Sandhy Widyasthana (tengah), Director of Finance,  Risk Management and Human Resources Bio Farma I.G.N Suharta Wijaya (ketiga dari kanan) disaksikan Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury (ketiga dari kiri), Direktur Strategic Portfolio Telkom Group Budi Setiawan (kiri), Direktur Utama Bio Farma  Honesti Basyir (kedua dari kiri), Direktur Transformasi dan Digital Bio Farma Soleh Ayubi (kanan) di Jakarta, Rabu (11/5).
Foto: Kementerian BUMN
Prosesi joint commitment signing ceremony yang dilakukan Managing Partner dari MDI Ventures Kenneth Li (kedua dari kiri), Director of Operation & Risk Management MDI Ventures Sandhy Widyasthana (tengah), Director of Finance, Risk Management and Human Resources Bio Farma I.G.N Suharta Wijaya (ketiga dari kanan) disaksikan Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury (ketiga dari kiri), Direktur Strategic Portfolio Telkom Group Budi Setiawan (kiri), Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir (kedua dari kiri), Direktur Transformasi dan Digital Bio Farma Soleh Ayubi (kanan) di Jakarta, Rabu (11/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan modal ventura milik PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Persero), MDI Ventures bersama PT Bio Farma (Persero) meluncurkan Bio-Health Fund di Jakarta, Rabu (11/5/2022). Badan investasi ini akan melakukan pendanaan tahap awal dan tahap pengembangan bagi startup yang berfokus pada kategori biotek dan layanan kesehatan.

Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury menyampaikan, Indonesia saat mempunyai berbagai tantangan, salah satunya dalam industri kesehatan. Pahala menilai Indonesia harus mampu mengembangkan teknologi baru di bidang kesehatan, baik itu yang terkait bio sciences, farmasi dan industri teknologi digital kesehatan.

Baca Juga

"Hal ini menjadi alasan Kementerian BUMN mendorong Bio Farma Grup bersama Kimia Farma dan Indofarma dapat melakukan pengembangan di bidang teknologi serta berinvestasi di bidang startup, dan untuk mewujudkannya maka Bio Farma perlu bekerja sama dengan pengelola fund yang saat ini sudah ada dalam hal ini MDI," ujar Pahala dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (12/5/2022).

Pahala juga mendorong perluasan pengembangan kerja sama MDI Ventures ke sektor dengan BUMN lain seperti PTPN, ID Food, dan Perhutani untuk mengembangkan industri pangan. Selain itu, Kementerian BUMN juga tengah mendorong Pertamina membangun new venture untuk pengembangan energi baru terbarukan.

"Bio-Health Fund diharapkan akan berkontribusi sinergi kepada Bio Farma yang merupakan Limited Partnership (LP) utama, juga peluang bagi Bio Farma meningkatkan kapabilitas perusahaan dalam bidang penelitian biotech," ucap Pahala.

Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan Bio Farma sebagai induk holding BUMN Farmasi akan menambah portofolio selain vaksin dan serum. Salah satu contohnya dengan inovasi produksi kit diagnostik berupa mBio-Cov dan Biosaliva, yang merupakan hasil kolaborasi dengan startup.

"Bio-Health Fund, akan meningkatkan kapabilitas Bio Farma, dalam hal inovasi produk-produk life science, produk healthtec seperti telemedicine, dan tujuan utamanya membentuk ekosistem kesehatan nasional," ujar Honesti.

Sebagai Limited Partnership bagi startup yang bergerak dalam bidang biotech, Bio Farma untuk tahap awal akan mempersiapkan dana sebesar 20 juta dolar AS yang akan digelontorkan kepada startup.

Menurut Honesti, kemampuan Bio Farma sebagai produsen farmasi dan penyedia layanan kesehatan akan menawarkan Go-To-Market yang kuat di Indonesia bagi startup.

"Bio-Health Fund tidak akan membatasi fokus geografi investasinya, tetapi tetap terbuka untuk produk dan solusi yang dapat berkontribusi dan memberikan nilai tambah bagi sektor penyedia kesehatan di Indonesia," kata Honesti.

Direktur Strategic Portfolio Telkom Group Budi Setyawan Wijaya berharap keterlibatan MDI Ventures dan Bio Farma bisa memberikan kontribusi pada sektor biotech dan layanan kesehatan yang merupakan sektor paling penting bagi Indonesia. Sehingga akan berpotensi memberikan produk-produk yang efisien dan bermanfaat bagi masyarakat luas.

"Telkom Group berkomitmen terhadap kerja sama ini dan diharapkan kerja sama ini juga bisa kita perluas, tidak hanya untuk startup, tapi juga area kerja sama menciptakan peluang-peluang baru yang tidak hanya melalui MDI, tapi juga melalui seluruh lini usaha Telkom Group," ucap Budi

COO & Risk Management MDI Ventures Sandhy Widyasthana mengatakan, nilai strategis Bio-Health Fund diposisikan secara strategis untuk menangkap peluang yang berada di cakupan MDI Ventures yang juga fokus pada sektor biotech dan layanan kesehatan. Hal ini diharapkan dapat memperkuat peluang terciptanya inovasi baru dengan lebih intensif, mengingat MDI Ventures juga dapat berinvestasi bersamaan dengan Bio-Health Fund sembari mengandalkan nilai strategis Bio Farma.

"MDI berharap dapat menjalankan Bio-Health Fund dengan Bio Farma. Selama dua tahun terakhir, MDI telah berinvestasi pada sektor layanan kesehatan dan beberapa investasi biotech dengan bantuan Bio Farma," ujar Sandhy.

Sandhy melihat biotech merupakan the next frontier di teknologi yang sudah matang untuk ekspansi lebih cepat. Menurut Sandhy, Bio Farma merupakan mitra investor penting bagi perusahaan, dengan dukungan keahlian teknologi yang dibutuhkan pada bidang ini.

"Biotech sendiri memiliki potensi meningkatkan dan mengubah bukan hanya sektor kesehatan, tetapi juga ranah pertanian dan manufaktur di Indonesia. Kami sangat antusisas untuk memulai perjalanan kami bersama Bio Farma," lanjut Sandhy.

Dengan rekam jejak yang relevan, lanjut Sandhy, Bio-Health Fund diposisikan sebagai bentuk sinergi strategis antara Bio Farma dan MDI Ventures yang menggabungkan posisi kokoh di lanskap kesehatan Indonesia dengan keahlian berinvestasi dan membangun nilai dengan startup.

"Fund tersebut akan mendukung para pendiri startup menciptakan peluang pertumbuhan pendapatan melalui sharing economy dan menyediakan akses yang lebih baik, lebih murah, dan lebih cepat ke layanan dasar seperti layanan kesehatan, pendidikan, dan keuangan," kata Sandhy.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement