Jumat 13 May 2022 00:06 WIB

Penumpang LRT Jabodebek Ditargetkan 100 Ribu Orang per Hari

LRT Jabodebek ditargetkan akan beroperasi pada Agustus 2022.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Suasana proyek pembangunan LRT (Light Rail Transit) Jabodebek di kawasan Dukuh Atas, Jakarta, Senin (25/4/2022). Lintas Rel Terpadu (LRT) Jabodebek ditargetkan akan beroperasi pada Agustus 2022.
Foto: ANTARA/Aprillio Akbar
Suasana proyek pembangunan LRT (Light Rail Transit) Jabodebek di kawasan Dukuh Atas, Jakarta, Senin (25/4/2022). Lintas Rel Terpadu (LRT) Jabodebek ditargetkan akan beroperasi pada Agustus 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lintas Rel Terpadu (LRT) Jabodebek ditargetkan akan beroperasi pada Agustus 2022. Pemerintah juga menargetkan LRT Jabodebek dapat melayani 100 ribu penumpang per hari dengan headway atau waktu tunggu rangkaian kereta enam menit. 

“Stasiun Cawang akan menjadi hub nya yang diprediksi terjadi pergerakan paling besar di stasiun ini yaitu sekitar 79 ribu pergerakan per hari,” kata Direktur Prasarana Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Harmo Trimadi dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (12/5/2022).

Baca Juga

Harno menjelaskan, Kemenhub memfasilitasi tiga pihak pengguna LRT Jabdebek. Ketiganya yakni pejalan kaki dan pesepeda, pengguna angkutan umum lain, dan pengguna angkutan pribadi.

Dia memastikan, LRT Jabodebek akan diintegrasikan dengan Stasiun Kereta Cepat di Halim. Sementara, untuk memudahkan akses menuju Stasiun LRT Jabodebek, akan dibangun sejumlah fasilitas pendukung baik dalam jangka pendek seperti akses jembatan, tangga, eskalator, dan lift.

“Untuk jangka panjang akan dibangun park and ride, perbaikan geometri jalan, dan pelebaran jalan,” ujar Harno. 

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan aksesibilitas dan integrasi antarmoda yang baik menjadi kunci untuk meningkatkan minat masyarakat. Khsuusnya dalam menggunakan angkutan umum massal seperti LRT Jabodebek.

Budi menyebut, pembangunan LRT Jabodebek merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menyelesaikan masalah transportasi perkotaan di Jabodetabek. “Jabodetabek masih bergelut dengan isu kemacetan, yang penyebab utamanya adalah penggunaan kendaraan pribadi. Untuk itu, kemudahan mengakses dan integrasi antarmoda menjadi kunci,” ungkap Budi. 

Tahun 2015, Presiden Joko Widodo telah melakukan groundbreaking pembangunan LRT Jabodebek untuk menandai dimulainya pembangunan LRT Jabodebek. Budi menuturkan, pemerintag menargetkan LRT Jabodebek dapat beroperasi pada tahun 2022 ini. 

LRT Jabodebek memiliki panjang lintasan 44,43 kilometer dan 18 titik stasiun pemberhentian. Waktu tempuh yang lebih cepat, kepastian jadwal, dan kenyamanan dalam LRT akan menjadi keunggulan yang diharapkan membuat masyarakat beralih ke transportasi umum.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement